MUHAMMAD BAGUS SATRIYO/191241064
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
   Kesehatan masyarakat merupakan bidang yang telah berkembang sejak zaman kuno, namun baru mendapatkan perhatian yang lebih serius pada abad ke-19. Pada masa awal peradaban, masyarakat telah menyadari pentingnya kebersihan dan sanitasi untuk mencegah penyakit. Hal ini terbukti dari ditemukannya sistem pembuangan limbah yang teratur di kota-kota kuno seperti Mohenjo-daro dan Harappa di lembah Sungai Indus, serta di Knossos di Pulau Kreta. Masyarakat Yunani Kuno juga telah mengenal konsep penyakit menular dan upaya pencegahannya, seperti yang ditulis oleh Hippocrates dalam karyanya "On Airs, Waters, and Places" pada abad ke-5 SM.
   Perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang mikrobiologi pada abad ke-19, telah membawa perubahan besar dalam pemahaman tentang penyakit menular. Penemuan bakteri sebagai penyebab penyakit oleh Louis Pasteur dan Robert Koch, serta perkembangan vaksinasi, telah mendorong upaya pencegahan dan pengendalian penyakit secara lebih sistematis. Pada masa ini, muncul tokoh-tokoh penting dalam sejarah kesehatan masyarakat, seperti John Snow yang menghentikan wabah kolera di London dengan menutup pompa air yang terkontaminasi, serta Edwin Chadwick yang memperjuangkan perbaikan sanitasi dan perumahan bagi masyarakat miskin.Â
   Pada awal abad ke-20, konsep kesehatan masyarakat semakin berkembang dengan ditekankannya pentingnya pendidikan kesehatan bagi masyarakat. Tokoh seperti C.E.A. Winslow menekankan bahwa kesehatan masyarakat tidak hanya mencakup upaya pencegahan penyakit, tetapi juga promosi kesehatan dan perpanjangan usia harapan hidup. Pada masa ini, berbagai organisasi kesehatan masyarakat nasional dan internasional mulai didirikan, seperti American Public Health Association (APHA) pada tahun 1872 dan League of Red Cross Societies pada tahun 1919.Â
   Setelah Perang Dunia II, kesehatan masyarakat mengalami perkembangan yang pesat, terutama dengan ditemukannya antibiotik dan vaksin baru untuk mengatasi penyakit menular. Upaya kesehatan masyarakat juga semakin luas, mencakup isu-isu seperti kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, dan kesehatan mental. Pada tahun 1978, Deklarasi Alma-Ata menegaskan kembali pentingnya peran kesehatan masyarakat dalam mencapai kesehatan bagi semua melalui pendekatan pelayanan kesehatan primer.Â
   Pada abad ke-21, kesehatan masyarakat menghadapi tantangan baru, seperti penyakit tidak menular, perubahan iklim, dan pandemi global. Namun, sejarah telah membuktikan bahwa kesehatan masyarakat memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Dengan terus mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendekatan yang inovatif, serta memperkuat kerja sama internasional, kesehatan masyarakat akan terus berperan penting dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
Kata kunci: Â kesehatan masyarakat, Â perkembangan, sejarah, tantanganÂ
Referensi:Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H