Mohon tunggu...
Bagus Satriyo
Bagus Satriyo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perjalanan Sejarah Kesehatan Masyarakat, dari Masa Lalu hingga Masa Kini

11 September 2024   11:48 Diperbarui: 11 September 2024   18:27 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

MUHAMMAD BAGUS SATRIYO/191241064

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

     Kesehatan masyarakat merupakan bidang yang telah berkembang sejak zaman kuno, namun baru mendapatkan perhatian yang lebih serius pada abad ke-19. Pada masa awal peradaban, masyarakat telah menyadari pentingnya kebersihan dan sanitasi untuk mencegah penyakit. Hal ini terbukti dari ditemukannya sistem pembuangan limbah yang teratur di kota-kota kuno seperti Mohenjo-daro dan Harappa di lembah Sungai Indus, serta di Knossos di Pulau Kreta. Masyarakat Yunani Kuno juga telah mengenal konsep penyakit menular dan upaya pencegahannya, seperti yang ditulis oleh Hippocrates dalam karyanya "On Airs, Waters, and Places" pada abad ke-5 SM.

     Perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang mikrobiologi pada abad ke-19, telah membawa perubahan besar dalam pemahaman tentang penyakit menular. Penemuan bakteri sebagai penyebab penyakit oleh Louis Pasteur dan Robert Koch, serta perkembangan vaksinasi, telah mendorong upaya pencegahan dan pengendalian penyakit secara lebih sistematis. Pada masa ini, muncul tokoh-tokoh penting dalam sejarah kesehatan masyarakat, seperti John Snow yang menghentikan wabah kolera di London dengan menutup pompa air yang terkontaminasi, serta Edwin Chadwick yang memperjuangkan perbaikan sanitasi dan perumahan bagi masyarakat miskin. 

      Pada awal abad ke-20, konsep kesehatan masyarakat semakin berkembang dengan ditekankannya pentingnya pendidikan kesehatan bagi masyarakat. Tokoh seperti C.E.A. Winslow menekankan bahwa kesehatan masyarakat tidak hanya mencakup upaya pencegahan penyakit, tetapi juga promosi kesehatan dan perpanjangan usia harapan hidup. Pada masa ini, berbagai organisasi kesehatan masyarakat nasional dan internasional mulai didirikan, seperti American Public Health Association (APHA) pada tahun 1872 dan League of Red Cross Societies pada tahun 1919. 

     Setelah Perang Dunia II, kesehatan masyarakat mengalami perkembangan yang pesat, terutama dengan ditemukannya antibiotik dan vaksin baru untuk mengatasi penyakit menular. Upaya kesehatan masyarakat juga semakin luas, mencakup isu-isu seperti kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, dan kesehatan mental. Pada tahun 1978, Deklarasi Alma-Ata menegaskan kembali pentingnya peran kesehatan masyarakat dalam mencapai kesehatan bagi semua melalui pendekatan pelayanan kesehatan primer. 

     Pada abad ke-21, kesehatan masyarakat menghadapi tantangan baru, seperti penyakit tidak menular, perubahan iklim, dan pandemi global. Namun, sejarah telah membuktikan bahwa kesehatan masyarakat memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Dengan terus mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendekatan yang inovatif, serta memperkuat kerja sama internasional, kesehatan masyarakat akan terus berperan penting dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat di seluruh dunia.

Kata kunci:  kesehatan masyarakat,  perkembangan, sejarah, tantangan 

Referensi: 

Sarjuni, A. (2020). Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1), 1-10.

Navarro, J. A., & Markel, H. (2021). Politics, Pushback, and Pandemics: Challenges to Public Health Orders in the 1918 Influenza Pandemic. Public Health Reports, 136(4), 416-418.

Fidler, D. P. (2021). The History of Accessing and Sharing Human Pathogens for Public Health Research. In Pathogen Sharing (pp. 1-18). Springer, Cham.

Zuriyat, Z. K. B. M. M. (2021). Pergeseran Tapak Lapan pada Masyarakat Melayu Palembang. Jurnal Sejarah dan Budaya, 15(2), 123-134.

Teutsch, S. M., & Churchill, R. E. (2023). Editors in Chief of Public Health Reports, 1878-2022: Men and Women Who Shaped the Discussion of Public Health Practice From 1918 Influenza to COVID-19. Public Health Reports, 138(3), 301-307.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun