“Jadi sangat layak di Aceh sebagai negeri syariat ini, pelaku yang melakukan tindakan haram yang dilarang di dalam agama Islam, sangat layak diseret, diberi sanksi untuk dihukum cambuk sesuai aturan yang berlaku di Aceh,” kata Teungku Abdurrani Adian dilansir dari wawancara Antara.
2. Pendapat Guru Besar Universitas Islam Madinah sekaligus Imam Besar Masjid Kuba.
Di tahun 2020 Syaikh Sulaiman bin Salmullah Ar Ruhaily Hafizhahullah pernah berkata
"Kurang lebih sembilan bulan yang lalu, saya ditanya tentang hukum game PUBG. Ketika itu saya Jawab bahwa hukumnya haram dan saya sebutkan alasannya bahwa game tersebut memiliki celah menuju kepada banyak keburukan".
"Kemudian saya mendapatkan pada versi terbarunya ada pengagungan terhadap berhala (patung). Yang menggambarkan bahwa pengagungan tersebut bermanfaat dan siapa saja yang mengagungkan berhala(patung) tersebut senjatanya akan semakin kuat".
Padahal itulah contoh nyata dari kedzaliman dan syirik besar ucapnya.
3.Tanggapan Player Sekaligus Content Creator dari Game PUBG.
Garit Dewana atau kerap disapa Garit seorang konten kreator dari salah satu platform media video digital, mengungkapkan Tidak masuk akal jika sebuah game dikaitkan dengan tindak kekerasan.
"Melihatnya saya agak lucu sih, game yang menjadi kambing hitam ketika ada sesuatu hal yang salah terkait kekerasan itu memang dari dulu sudah ada, contoh nya pas saya masih kecil itu ada game Mortal Kombat (Sebuah game konsol tentang perkelahian)".
Ia juga berkata bahwa game PUBG ini menjadi kambing hitam yang mudah, padahal jika berfikir secara logika ia sering bermain game bertajuk olahraga namun pada kenyataannya di dunia nyata ia tidak begitu pandai memainkannya.
"Sebenarnya kan ada rating ESRB jadi game ini pantasnya untuk umur berapa tahun dan saya cek tadi PUBG ini pantasnya untuk teenager".
Jadi untuk kekhawatiran anak anak bakal meniru adegan kekerasannya ia tidak setuju jika gamenya yang disalahkan dan sudah tertulis jelas dengan segala pertimbangan dari pihak pencipta game memberikan rating teen yang artinya hanya boleh dimainkan remaja yang sudah cukup umur
"Karna dengan jelas gamenya memberikan rating teen jadi kok anak anak bisa main itu kan sebenarnya jadi pertanyaan bimbingan dengan orang tua dan usernya sendiri, karena kita kan nggak mungkin membendung teknologi, teknologi itu bakal terus berkembang". Ucapnya Ketika diwawancarai oleh INews Tv.