Di masa pandemi virus Covid 19 seperti saat ini, penerapan pola hidup sehat menjadi begitu penting sebagai upaya preventif dalam pencegahan penularan virus Covid 19 dan juga penyakit lain. Tidak hanya di lingkungan sekitar rumah, tapi semua lingkungan termasuk sekolah perlu mendapat perhatian dalam upaya menerapakan pola hidup yang bersih dan sehat.
 Dimasa pembelajaran tatap muka terbatas seperti saat ini. Aktivitas interaksi antara guru, peserta didik, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan berangsur-angsur kembali seperti masa normal meskipun sifatnya hanya terbatas. Dimana hal ini memiliki resiko yang cukup besar terkait dengan ancaman penularan virus Covid 19.
Untuk itu dalam upaya pencegahan penularan virus, penerapan pola hidup sehat tidak boleh kendor termasuk di lingkungan sekolah. Mengingat wabah virus Covid 19 belum bisa dipastikan kapan akan berakhir dan secara bertahap akan menjadi endemi bukan lagi pandemi. Yakni mau tidak mau masyarakat harus berdamai dengan virus tersebut.
Terkait dengan upaya pencegahan, Â maka dibutuhkan penyuluhan dan pelatihan tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dirasa penting untuk diberikan kepada peserta didik, guru, tenaga kependidikan, kepala sekolah, dan warga sekolah lainnya. sebagai bentuk tindakan preventif dalam memutus penyabaran penularan virus dan penyakit.Â
Melalui upaya-upaya menjaga kebersihan lingkungan seperti menjaga kebersihan ruangan sekolah, rajin mencuci tangan, sanitasi yang bagus menjadi tameng bagi sekolah untuk mencegah penyebaran virus dan penyakit.
Berangkat dari permasalahan tersebut, tim pengabdian dosen Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan program penyuluhan dan pelatihan penerapan program PHBS di lingkungan sekolah, pada Sabtu (18/9/2021) beberapa waktu lalu.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh guru Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Se Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar.Â
Mendapat antusias dan respon yang cukup baik dari guru terkait dengan pemahaman PHBS di sekolah selama pembelajaran tatap muka terbatas. Kegiatan pelatihan dan penyuluhan yang dilakukan secara daring itu, membuat guru  merasa terbantu dalam menerapkan PHBS di lingkungan sekolah.
Salah satunya adalah guru SD Wlingi 01 Kabupaten Blitar, Sugeng Priyanto yang merasa senang dengan adanya kegiatan penyuluhan dan pelatihan PHBS. Dari kegiatan penyuluhan dan pelatihan PHBS, pria yang akrab disapa Sugeng itu bisa memberi contoh yang baik kepada peserta didik. Tentang bagaimana cara menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.Â