Mohon tunggu...
Bagus Priyambodo
Bagus Priyambodo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Edukasi

Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN BTV 3: Mewujudkan Terbentuknya Desa Mandiri dalam Pengelolaan Sampah Bumdes Bangsalsari Jember

9 September 2021   12:00 Diperbarui: 9 September 2021   11:58 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Oleh : Bagus Priyambodo

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan yang ada di bangku perkuliahan universitas, dimana mahasiswa memiliki kewajiban melakukan kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan KKN ini umumnya dilakukan secara berkelompok dalam satu desa dengan tujuan memberikan edukasi dan memecahkan suatu masalah yang ada. 

Namun kegiatan KKN secara berkelompok ini nyatanya tidak dapat dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 karena menghindari adanya kerumunan dan penyebaran Covid-19. 

Sehingga beberapa universitas yang ada di Jember termasuk Universitas Jember memilih konsep KKN Back to Village (KKN BTV) yang artinya mahasiswa melakukan kegiatan KKN atau pengabdian masyarakat secara mandiri di desa masing-masing dalam lingkup yang kecil.

Penulis merupakan salah satu mahasiswa KKN Universitas Jember yang memilih tema “Program Pemberdayaan Bumdes/Jaring Pengaman Desa Penanganan Covid-19”. Program ini dipilih sesuai dengan permasalahan yang ada di daerah tempat tinggal penulis yakni di Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember. 

Desa Bangsalsari merupakan Desa yang berkembang dalam industri kecil di Jember. Sebagai Desa yang sedang berkembang Desa Bangsalsari memiliki jumlah penduduk yang semakin bertambah dan menimbulkan masalah yaitu sampah.

Gambar 1. Kantor Desa Bangsalsari

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia, yang pasti menghasilkan sampah. Jumlah atau volume sampah yang dihasilkan sebanding dengan tingkat konsumsi terhadap barang atau material yang digunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung pada jenis material yang dikonsumsi. Hal ini tentunya harus selaras dengan lancarnya kegiatan pengelolaan sampah.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Gambar 2. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Desa Bangsalsari

Bumdes Bangsalsari sendiri telah memiliki solusi untuk menangani masalah sampah masyarakat tersebut dengan membuat tempat dan peralatan sampah serta pengangkutan sampah. 

Namun solusi tersebut tidak dapat menyelesaikan persoalan sampah karena sampah hanya sekedar dipindahkan ke satu lokasi yakni Tempat Pembuangan Sampah (TPS). 

Sampah tidak dikelola secara sistematis, hanya ditimbun begitu saja, sehingga berpotensi mencemari lingkungan, menimbulkan genangan leacheate, dan mengancam kesehatan masyarakat.  

Selain itu juga sampah yang ada di TPS tidak dikelolah dengan baik akibat kurangnya tenaga kerja pengelolah karena hasil dari pengolahan sampah itu sendiri tidak mendapatkan untung sehingga pengelolaan sampah Desa Bangsalsari tidak berjalan lancar.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Gambar 3. Kegiatan edukasi pemilahan sampah kepada masyarakat dan pekerja pengangkut sampah

Partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah perlu ditingkatkan karena masalah sampah bukanlah semata-mata tanggung jawab pemerintahan desa tapi juga diperlukan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar. Sehingga penulis memilih program kerja yang pertama yaitu tentang edukasi masyarakat dalam pemilahan sampah. 

Output program kerja ini, masyarakat dapat mengetahui sampah organik dan non-organik serta mampu menjalankan kegiatan pemilahan sampah secara mandiri. 

Tujuan memilah sampah secara mandiri yaitu mengetahui barang yang masih bisa dipakai dan dimanfaatkan serta mempermudahkan dalam proses daur ulang pada saat di TPS. Partisipasi masyarakat ini diharapkan dapat meringankan tenaga kerja pengelolah sampah dalam memilah sampah serta membantu menangani permasalahan sampah di Desa Bangsalsari. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Gambar 4. Kegiatan sosialisasai dan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari sampah masyarakat

Program kerja kedua yaitu tentang sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari sampah masyarakat. Output program kerja ini yaitu mengurangi jumlah sampah sekaligus mendaur ulang sampah menjadi suatu bentuk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun