Sampah tidak dikelola secara sistematis, hanya ditimbun begitu saja, sehingga berpotensi mencemari lingkungan, menimbulkan genangan leacheate, dan mengancam kesehatan masyarakat. Â
Selain itu juga sampah yang ada di TPS tidak dikelolah dengan baik akibat kurangnya tenaga kerja pengelolah karena hasil dari pengolahan sampah itu sendiri tidak mendapatkan untung sehingga pengelolaan sampah Desa Bangsalsari tidak berjalan lancar.
Partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah perlu ditingkatkan karena masalah sampah bukanlah semata-mata tanggung jawab pemerintahan desa tapi juga diperlukan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar. Sehingga penulis memilih program kerja yang pertama yaitu tentang edukasi masyarakat dalam pemilahan sampah.Â
Output program kerja ini, masyarakat dapat mengetahui sampah organik dan non-organik serta mampu menjalankan kegiatan pemilahan sampah secara mandiri.Â
Tujuan memilah sampah secara mandiri yaitu mengetahui barang yang masih bisa dipakai dan dimanfaatkan serta mempermudahkan dalam proses daur ulang pada saat di TPS. Partisipasi masyarakat ini diharapkan dapat meringankan tenaga kerja pengelolah sampah dalam memilah sampah serta membantu menangani permasalahan sampah di Desa Bangsalsari.Â
Program kerja kedua yaitu tentang sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari sampah masyarakat. Output program kerja ini yaitu mengurangi jumlah sampah sekaligus mendaur ulang sampah menjadi suatu bentuk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H