Tetapi apa sebenarnya definisi pendekar itu?
Bukan kapasitas saya untuk menjelaskannya secara detil, saya hanya menulis dari sudut pandang awam saja. Apa yang ingin saya sampaikan lewat tulisan ini sebagai bentuk penghormatan kepada tradisi “nyekar” yang dilakukan para pendekar di kota kami pada bulan muharram .
bulan muharram, ada salah satu tradisi yang terus dilakukan turun temurun dari waktu ke waktu, yaitu tradisi “nyekar”.
Tradisi ini dilakukan oleh ratusan bahkan ribuan pendekar dikota madiun, bahkan sampai dari luar daerah juga ikut berpartisipasi dalam tradisi yg dianggap sakral ini. ada yang melakukan bertepatan pada tanggal 1 muharram, ada juga yang melakukan tradisi tersebut pada 10 muharram. Mereka beramai ramai turun ke jalan menuju makam para sesepuh perguruan silat masing-masing.
“Memang Tradisi harus dijaga, demikian juga dengan kesatuan para pemudanya, berbeda itu soal pilihan, namun tetap rukun dan berhati nyaman adalah simbol kedewasaan seorang pendekar.”
Jangan sampai demi menjaga tradisi, masing-masing pihak meninggikan egonya, hingga akhirnya muncul perpecahan yang berujung dengan bentrok dan merugikan masyarakat sekitar.
Ijinkan kami tetap bangga dan merasa aman menjadi masyarakat madiun, dengan ribuan pendekar disekeliling kami. Karena bagi kami ,
Pendekar bukan hanya tentang kanuragan.
Pendekar bukan hanya tentang jurus pukulan dan tendangan.
Pendekar bukan hanya tentang siapa kawan dan siapa lawan.
Pendekar bukan hanya tentang massa ribuan yang turun ke jalan.