Orang dengan cemas berlebihan bisa menjadi lebih tertutup dan jarang mengungkapkan perasaannya. Hal ini malah membuat mereka terkesan kurang berempati dan bersikap dingin pada orang lain.
Bila Anda salah satunya, Anda mungkin merasa tidak nyaman dengan keintiman dalam hubungan yang romatis. Atau bisa juga menjadi tidak percaya terhadap apa pun yang pasangan katakan atau lakukan. Bahkan ketika dilanda masalah, Anda mungkin lebih menahan diri untuk tidak mengutarakan isi hati Anda.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk menjalani terapi kognitif perilaku dan terapi proses interpersonal-emosional. Kedua terapi ini dapat membantu Anda menjelajahi hubungan masa lalu, masa kini, dan emosi. Tujuannya adalah agar Anda bisa menemukan penyebab cemas berlebihan dan memercayai kehadiran pasangan Anda.
Tips mengatasi efek cemas berlebihan untuk menjaga keharmonisan hubungan asmara
Pada situasi yang menegangkan atau tidak tentu seperti pandemi ini, kecemasan itu wajar. Akan tetapi, bagi orang yang memiliki GAD atau gangguan kecemasan, Anda membutuhkan bantuan orang lain untuk mengendalikan kecemasan. Misalnya terapis atau dokter spesialis kesehatan jiwa (psikiater).
Obat-obatan yang mungkin diresepkan untuk membantu menenangkan kecemasan Anda terhadap sesuatu di antaranya selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) dan serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI). Efek ketenangan dari obat tersebut dapat membantu Anda berpikir lebih jernih dan lebih stabil.
Yang terpenting adalah tetap adanya dukungan dari keluarga dan orang terdekat, terutama orang terdekat  Anda sendiri. Orang yang mengalami cemas berlebihan membutuhkan motivasi dari orang terdekat. Lakukan tips ini bersama pasangan agar Anda lebih mudah menurunkan efek cemas berlebihan terhadap pasangan , di antaranya:
1. Temukan penyebab kecemasan
Kecemasan dapat disebabkan karena pengalaman masa lalu, prediksi masa depan, atau kekhawatiran saat ini. Nah, cobalah untuk menemukan penyebab kecemasan Anda. Contohnya, apa yang Anda inginkan atau butuhkan dari pasangan saat ini dan pemecahan seperti apa yang Anda dan pasangan inginkan.
2. Berlatih mendengarkan
Cara ini dapat membantu Anda memperbaiki pola komunikasi yang pasif atau agresif dalam hubungan Anda selama ini. Komunikasikan dan bicaralah dari hati ke hati agar Anda dan pasangan saling berbagi masalah yang dialami.