Â
1. Karakteristik kepribadianÂ
 Menurut para ahli Yinger dan Cuber dalam Rafdi, 2012
kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seseorang
individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang
berinteraksi dengan serangkaian instruksi. Kepribadian
merupakan gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang
tampak dan dapat dilihat oleh seseorang. Kepribadian
seseorang yang baik sangat mendukung terbentuknya
karakter yang baik dan sebaliknya. Jika karakteristik
mewarnai semua aktifitas yang dilakukan seseorang, maka
kepribadian adalah akibat dari semua aktivitas itu.
2. Pengalaman masa lalu
 Pengalaman anak adalah suatu kejadian yang telah
dialami anak di masa lalu. Pengalaman anak terhadap
bullying pada masa lalu dapat menjadikan anak sebagai
pelaku bullying di kemudian hari. Anak cenderung
melakukan bullying setelah mereka sendiri pernah disakiti
oleh orang yang lebih kuat. Anak yang sering menjadi
korban bullying, kemungkinan besar akan ikut melakukan
bullying, atau setidaknya menganggap bullying sebagai hal
wajar dan akan membiarkan bullying terjadi begitu saja di
lingkungannya tanpa melakukan tindakan untuk
menghentikannya (sikap positif terhadap bullying)
(Levianti, 2008).
Â
3. Pola asuh
 Brooks (2011) mendefiniskan bahwa pola asuh adalah
sebuah proses dimana orang tua sebagai individu yang
melindungi dan membimbing dari bayi sampai dewasa serta
orang tua juga menjaga dengan perkembangan anak pada
seluruh periode perkembangan yang panjang dalam
kehidupan anak untuk memberikan tanggung jawab dan
perhatian yang mencakup : kasih sayang dan hubungan
dengan anak yang terus berlangsung, kebutuhan material
seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal, disiplin yang bertanggung jawab, menghindarkan diri dari kecelakaan dan kritikan pedas serta hukuman fisik yang berbahaya,pendidikan intelektual dan moral, persiapan untuk bertanggung jawab sebagai orang dewasa, mempertanggung jawabkan tindakan anak pada masayarakat luas.Berdasarkan definisi pengasuhan di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh merupakan suatu proses perlakuan yang diaplikasikan oleh orang tua kepada anak yang terbentuk oleh budaya dan lingkungan sekitar yang berlangsung seumur hidup, terikat, berproses, setulus hati dan penuh kasih sayang.
Dampak Bullying
Bullying memberikan dampak negatif terhadap pelaku dan
korban. Dampak terbesar dialami oleh korban bullying
(Soedjatmiko, 2013). Dampak yang dialami oleh korban
bullying adalah mengalami berbagai macam gangguan yang
meliputi kesejahteraan psikologis yang rendah (low
psychological well-being) dimana korban akan merasa tidak
nyaman, takut, rendah diri, serta tidak berharga, penyesuaian
sosial yang buruk di mana korban merasa takut ke sekolah
bahkan tidak mau sekolah dan menarik diri dari pergaulan(Akbar, 2013). Bullying merupakan tindakan intimidasi bagi
anak. Intimidasi secara fisik ataupun verbal dapat menimbulkan
depresi. Depresi pada anak-anak dan remaja diasosiasikan
dengan meningkatnya perilaku bunuh diri (Firmiana, 2013).
Cara Mencegah Bullying
Di kutip dari halodoc.com Pencegahan bullying bisa dilakukan dengan membicarakan dengan anak seputar apa yang mereka anggap sebagai perilaku baik dan buruk di sekolah, di lingkungan sekitar maupun di media sosial.
Pastikan orang tua memiliki komunikasi terbuka dengan anak supaya mereka merasa nyaman memberi tahu apa pun yang terjadi dalam hidupnya.
Lakukan pencegahan bullying secara menyeluruh dan terpadu. Langkah preventif ini bisa mulai dari anak, keluarga, sekolah maupun masyarakat.Â
1. Pencegahan melalui anak
Ajari anak agar mampu mendeteksi potensi terjadinya bullying sedini mungkin.