Perlunya pendekatan kebudayaan bagi para anak muda di Indonesia juga menjadi tantangan baru, agar generasi muda Indonesia yang menjadi agen perubahan ini justru turut serta membantu proses "diplomasi budaya" kepada khalayak luas melalui teknologi internet.Â
Di samping itu, peran media yang membantu dalam mengemas kebudayaan lokal  serta menjadi wadah dalam penyaluran informasi guna membuka wawasan dan literasi bagi publik juga menjadi hal yang perlu diupayakan secara berkala. Â
Sehingga nantinya, diharapkan gelombang cinta kepada para Oppa dan Eonni ini dapat digantikan menjadi gelombang cinta bagi kebudayaan lokal di Indonesia, yang nantinya diharapkan masyarakat lokal saja yang tertarik untuk mempelajari kebudayaan Indonesia, namun juga orang-orang dari luar negeri.
Sumber Referensi:
McPhail, Thomas L. (2014). Global Communication: Theories, Stakeholders, and Trends. MA, USA: Blackwell Publishing.Â
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan. (2019). Map Showing K-Pop's Popularity by Global Region Released. Diakses melaluiÂ
Malik, Dedy Djamaluddin. (2014). Globalisasi dan Imperialisme Budaya di Indonesia. Journal Communication 5 (2), 1-16. Diakses emlalui
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H