Konten Review sejatinya banyak menguntungkan buat brand. Pasalnya banyak Konten Kreator yang sukarela membuat review produk tanpa diendorse sekalipun.Â
Kalau boleh jujur, konten kreator yang membuat video review tanpa dibayar oleh pemilik produk lebih enak dinikmati. Karena mereka akan bicara secara jujur dan bebas. Kalau bagus ya bilang bagus, kalau tidak bagus ya akan bilang tidak bagus.Â
Sekalipun hasil review kurang memuaskan buat pemilik produk, harusnya mereka berkaca sama produknya. Lakukan evaluasi, perbaiki dan bikin produk yang lebih berkualitas.Â
Kalau hasil review menyatakan produk itu bagus, pastinya banyak orang yang beli. Tentu pemilik produk harus senang, karena mereka tidak perlu mengeluarkan uang buat membayar reviewer. Malah produk mereka diulas secara gratis dan hasilnya baik.Â
Kenyataannya ada saja brand senang produknya diulas, sekalipun hasil ulasannya baik. Brand besar asli Indonesia pula. Apalagi kalau bukan Eiger, brand perlengkapan adventure dan outdoor yang malah memberikan kompalin kepada seorang konten kreator bernama Dian Widiyanarko.
Persoalan ini bermula ketika Dian dalam kanal Youtubenya 'dunia dian' mereview produk milik Eiger. Dian melakukan review secara gratis tanpa endorse, karena ia mengakui bahwa dirinya pengguna setia Eiger.Â
Namun bukan ucapan terimakasih ataupun bingkisan yang didapat, dia malah dapat surat keberatan dari Eiger.Â
Dalam surat itu pihak Eiger magaku keberatan terhadap review Dian karena kualitas videonya buruk, terdapat noise yang mengganggu dan pengambilan lokasi review yang dinilai Eiger tidak bagus.Â
Pastinya Dian kecewa berat karena surat ini. Sebagai pengguna setia Eiger, dia beli sendiri produk untuk direview, kemudian menggunakan alat sendiri buat keperluan shooting. Ditambah lagi hasil reviewnya bagus. Eh, malah kena semprot.Â
Memang setelah kabar ini viral pihak Eiger meminta maav kepada Dian dan masyarakat. Merekapun mempersilahkan siapa saja mereview produk Eiger. Tapi apalah daya, nasi sudah menjadi bubur Ger.Â
Protes yang dilayangkan pihak Eiger seolah menunjukkan sisi arogansi mereka. Sebagai brand besar Eiger mungkin ingin produknya direview secara profesional, dengan kamera bagus, kualitas audio jernih. Memang tidak salah keinginanmu Ger.Â
Tapi kamu harus tahu kalau yang mereview produkmu itu tidak kamu endorse. Dia mereview secara sukarela, jadi kamu mbogyo menerima hasilnya. Itu sudah terhitung promosi gratis hlo. Bukannya terimkasih kog malah disemprot .Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H