Pertandingan penutup di fase Grup F hasilnya sungguh mengejutkan. Siapa sangka, Jerman yang sempat bangkit, tersungkur lagi. Kekalahan 2-0 dari Korea Selatan membuat Jerman tersingkir, dan sekaligus menempatkannya sebagai juru kunci. Swedia akhirnya meraih juara grup, setelah menghempaskan Meksiko dengan skor telak 3-0.
Tersisihnya Jerman dari fase grup, menambah panjang daftar juara bertahan selalu gagal menembus babak 16 besar, dan seakan menganggapnya suatu "kutukan". Sebelumnya, Perancis di Piala Dunia 2002, Italia tahun 2006, dan Spanyol tahun 2010. Untuk kali pertama dalam sejarah, Tim Panser gagal lolos dari fase grup.
Di laga pamungkas Grup H, Jepang dikalahkan Polandia, dan Senegal dikalahkan Kolombia. Jepang adalah Tim pertama dalam sejarah yang lolos dari penyisihan grup berdasarkan sistem fair play.
Poin, selisih gol, serta head-to-head mereka memiliki nilai yang sama. Dalam kasus ini, Jepang baru mendapat empat kartu kuning, sedangkan Senegal menerima enam buah.
Dengan berakhirnya babak penyisihan Grup, Zona UEFA menyisakan sepuluh dari empat belas Timnas, Comnebol menyisakan empat dari lima Timnas, Concacaf menyisakan satu dari tiga Timnas, dan AFC mengirimkan satu wakil dari lima Timnas untuk berlaga di babak 16 besar.
Dari 16 Timnas yang melaju, tim unggulan yang menghuni Pot 1 hanya mampu menempatkan tiga peraih juara grup, yaitu: Perancis, Brazil dan Belgia. Sedangkan Pot 2 sebanyak empat tim, yaitu: Uruguay, Spanyol, Kroasia, dan Kolombia. Satu tempat tersisa menjadi miliknya Pot 3, yaitu: Swedia.
Dari 48 pertandingan yang sudah dilakoni di Piala Dunia 2018, sebanyak 122 gol yang tercipta, diantaranya terdapat 8 gol bunuh diri. Harry Kane keluar sebagai top skor dengan 5 gol. Berikutnya Romelu Lukaku 4 gol, sama seperti Cristiano Ronaldo.
Selain sejumlah gol, fase grup juga menghasilkan 158 kartu kuning, 3 kartu merah dan 24 penalti.
Islandia dan Panama yang berpredikat tim debutan, belum bisa berbuat banyak di kesempatan kali ini. Tetapi paling tidak, mereka sudah merasakan atmosfir event akbar seperti Piala Dunia. Berbeda dengan Indonesiaku, yang masih bermimpi, dan belum mampu mewujudkannya.
”Garuda.... di dadaku...... “
Sembari makan kacang Garuda, nanti malam kita saksikan pertarungan seru Perancis menghadapi Argentina. Mampukah Messi, cs memelihara momentum kebangkitannya? Jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.