Perlawanan pun berlanjut pemuda Dayak Kalimantan Tengah mendirikan Sarekat Dayak pada tahun 1919 dan Koperasi Dayak, tahun 1928 kedua organisasi ini bergabung dalam Pakat Dayak. Siapa tokok-tokok Dayak tersebut?
Nah sebentar ya Nak.
Ayah minta tolong Ibu, untuk mengambilkan buku di atas lemari sederhana kami, berjudul Kalimantan Membangun Alam dan Kebudayaan, yang di susun oleh Tjilik Riwut, terbit tahun 1993 penerbitnya adalah NR Publishing, Yogyakarta.
Aku bergumam dalam hati, ayah memang banyak koleksi buku-buku, bahkan harta yang sangat dia jaga adalah buku, kalau sudah membaca buku ayah bisa berjam-jam.
Ini ya Yah, kata Ibu
Iya betul, Â terima kasih ya Bu, sahut ayah.
Kemudian ayah membuka lembar-demi lembar buku tersebut sepertinya hapal dihalaman berapa tokoh-tokoh tersebut, tidak membutuhkan waktu lama ayah mambacakan siapa saja para tokoh Pakat Dayak waktu itu.
Ini nak tokoh Pakat Dayak ada pada halaman 79 kata ayah, nanti baca ya nak, yaitu Hausman Babu, Anton Samat, Loi Komis, ini generasi pertamanya.
Kemudian dilanjutkan oleh Mahir Mahar, C Luran, H Nyangkal, Oto Ibrahim, Philips Sinar, E.S. Manduran, Amir Hasan, Cristian Nyunting, Tjilik Riwut, dan masih banyak lagi.
Ayah melanjutkan ceritanya, pada saat Indonesia sudah Merdeka terbentuklah organisasi Penyalur Hasrat Rakyat Kalimantan Tengah diketuai oleh Moris Ismail dalam perjuangannya adalah untuk membentuk Provinsi Kalimantan Tengah, akhirnya pada tanggal 18 Mei 1957 Gubernur Kalimantan Tengah ke-1 Raden Tumenggung Ario/RTA Milono, beliau lahir di Pekalongan Jawa Tengah menyampaikan amanatnya pada acara peresmian dan upacara adat anggota GMTPS (Gerakan Mandau Telawang Pancasila) di desa Pahandut dengan kalimat sebagai berikut :
Bahwa bahwa beliau menyampaikan nama Ibu Kota  Provinsi Kalimantan Tengah sesuai dengan jiwa pembangunan dan tujuan sucinya, nama tersebut dipilih dan diberikan oleh beliau yaitu Palangka Raya, arti dan maksudnya adalah tempat yang suci , yang mulia dan besar. Maka kalau usaha nanti tidak sesuai, lebih baik jangan diberi nama Palangka Raya, demikian ucap beliau.