Mohon tunggu...
Mbah Bagong Waluyo
Mbah Bagong Waluyo Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Biasa di panggil Bagong oleh almh. Ibu, sebagai penghormatan padanya .

Seorang Mbah yang terlahir ngapak di Kebumen Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Isen Mulang Ilmu Dayak

5 Agustus 2023   09:59 Diperbarui: 19 Agustus 2023   21:44 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Pribadi, Tugu Presiden RI 1 Ir. Sekarno dan tiang Pancang Pembangunan Palangka Raya, pagi hari.

Sesekali ayah menghela nafas, di usia ayah segitu sudah cukup lelah dan ingatan sudah mulai berkurang, tapi ayah selalu tidak menampakan kelelahan di hadapan anak-anak, ayah selalu bersemangat bahkan kadang sampai berapi-api kalau memeberikan motivasi dan menasehati dari hati nurani yang dalam,  itulah kelebihan ayah buat kami.

Ibu keluar dari dapur sudah membawa goreng pisang seadanya, ditaruh piring di lantai kayu rumah, kami berebut menyantap lahap sebelum ayah melanjutkan ceritanya lagi.

Tambun dan Bungai adalah anak yang cerdas pandai, cantik, tampan sekaligus sebagai Utus Panarung dan tentunya Tambun dan Bungai adalah Utus Itah bagi masyarakat Dayak waktu itu, "ayah melanjutkan ceritanya.

Pada saat dewasa Tambun dan Bungai diuji oleh datangnya Ular Naga yang sangat besar  mengganggu ketentraman masyarakat Dayak, mereka berdua saling bahu membahu menggunakan Ilmu Isen Mulang, untuk menaklukan Naga tersebut, pantang mundur, pantang menyerah melawan naga, karena di dalam jiwa Tambun Bungai sudah tertaham Ilmu Isen Mulang, dan pasti Andal dia Batimpal, Pintar Harati, Mamat Menteng,  al hasil  Naga yang begitu besar dapat ditundukan oleh Tambun Bungai dengan tidak memakan waktu yang lama, akhirnya masyarakat Dayak waktu  tentram dan aman kembali atas jasa dan keberanian Tambun Bungai.

Anak-anaku yang Ayah sayangi," suara ayah sangat lembut terdengar ,  sambil menghela nafas dan menyeruput kopi.

Kita memiliki budaya Dayak yang sangat tinggi, kita memiliki leluhur yang mengajarkan kebaikan dan kebajikan pada sesama, maka siapa lagi kalau bukan kita sebagai orang Dayak yang harus mempertahankannya? Setiap Budaya adat dan istiadat itu tidak pernah ada yang mengajarkan kejahatan, pasti leluhur kita marah kalau kita berbuat tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya Dayak, seperti Tambun Bungai dapat dicontoh  selalu pantang menyerah dalam segala keadaan, dan sampai sukses menaklukan Naga.

Kalian belajar yang rajin, serius, semangat jangan takut untuk terus belajar sampai kalian Pintar Harati, Andal dia Batimpal, Mamat Menteng, Mameh Ureh hal itu artinya kalian sudah menerapkan ilmu Isen Mulang, yang menjadi semboyan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah anakku.

Sebelum menutup ceritanya ayah manambahkan sedikit cerita agar kami makin semangat untuk terus belajar, karena kami masih usia sekolah.

Tak lupa pisang goreng dipiring sudah ludes oleh kami berdua,  Ibu dengan senyum cantiknya khas Dayak membelai rambut adiku, sembil menghela napas panjang.

Begini Nak, suara ayah memecah keheningan sore jelang senja, dipinggiran sungai Kahayan di teras kami.

Sejak tahun 1787 Kalimantan Tengah dijajah oleh Belanda/VOC, perlawanan masyarakat Dayak terus dilakukan tanpa rasa takut dan pantang mundur untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai penjajah sampai  tahun 1905 dengan terbunuhnya Sultan Mohammad Saman di Sei Manawing (sekarang Kabupaten Murung Raya) dan beliau dimakamkan di Puruk Cahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun