Mohon tunggu...
bagong junior
bagong junior Mohon Tunggu... -

tiada batu yang tak retak dengan tetesan air

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyum Paksaan

15 Oktober 2014   02:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:00 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413289097864431737

ku buka pintu kegelapan jiwa terlarang

mengintip suatu arogan paksaan

termaterai bias hitam di atas kelabu

tulis saja sejenak tanpa logika pemberi

ku genggam erat pengalaman semu

meniti balikkan pengetahuan kalbu

anggap saja senandung merobek diri

terkuasai nafsu tiada henti

sejenak inginku menahannya

namun pemberontakan menghujam

tangisan dalam emosianal akan terdangkal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun