Situbondo- Rabu, 17 Agustus 2022.
Mahasiswa KKN UMD 417 Universitas Jember melakukan riset mengenai potensi dari desa balung yang bisa dimanfaatkan oleh Mahasiswa KKN. Dengan survey secara menyeluruh di desa balung, Mahasiswa KKN UMD 417 menemukan potensi - potensi yang bisa dimanfaatkan diantaranya adalah banyaknya pengrajin kayu dan meubel yang terdapat di Desa Balung.
Melihat potensi di atas Mahasiswa KKN memiliki ide yang bisa direalisasikan untuk mengatasi krisis energi yang ada, yaitu dengan memanfaatkan limbah serbuk kayu menjadi briket arang yang diharapkan kedepannya nanti bisa menjadi alternatif energi yang bisa di perbaharui.
Pengerajin kayu pada desa balung menghasilkan hasil kerajinan kayu yang banyak dan berkualitas seperti mangkok kayu, sendok kayu dll . Sedangkan untuk tukang meubel membuat perabotan rumah tangga. Namun dengan adanya pengrajin kayu serta tukang mebel yang banyak didalam satu desa, menimbulkan masalah baru yaitu banyaknya limbah kayu yang biasa disebut serbuk kayu.
Banyaknya serbuk kayu yang dihasilkan dari limbah penggergajian kayu menyebabkan menumpuknya serbuk kayu yang tidak dimanfaatkan. Selain itu, kurangnya wawasan masyarakat desa balung mengenai pemanfaatan serbuk kayu sehingga serbuk kayu dari hasil limbah penggergajian kayu dibuang dan dibakar.
Oleh karena itu, Mahasiswa KKN UMD 417 memiliki ide untuk mengolah serbuk kayu tersebut yaitu dengan membuat briket dari serbuk kayu.
Muhammad Didik Budianto selaku Koordinator KKN Desa balung menyampaikan bahwa pemanfaatan serbuk kayu itu sangat banyak sekali, salah satunya adalah pembuatan briket dari serbuk kayu. “Sebenarnya sangat menyayangkan sekali apabila dengan banyaknya limbah kayu ini dihasilkan namun tidak ada pemanfaatan sama sekali. Karena itu kelompok kami memiliki ide untuk mengolah serbuk kayu tersebut menjadi briket”
Dengan berdasarkan jurnal yang telah dipelajari oleh Mahasiswa KKN UMD 417, Serbuk kayu ternyata dapat diolah menjadi sebuah produk yang bernama briket. Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api.
Briket berbahan dasar limbah serbuk gergaji adalah salah satu alternatif untuk bagaimana mengubah serbuk gergaji yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang bernilai jual, bermanfaat, dan aplikatif sehingga bisa di sosialisasikan dengan mudah di masyarakat.
Kayu adalah suatu bahan yang diperoleh dari hasil pemotongan pohon-pohon dihutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut dan dilakukan pemungutan, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk suatu tujuan penggunaan (Mutasim Billah, 2009).
Proses pembuatan briket dengan berbahan dasar serbuk kayu tidak memerlukan bahan yang susah serta alat yang berat. Sehingga pembuatan briket tergolong masih mudah. Briket juga bisa digunakan sebagai bahan bakar padat yang menjadi bahan bakar alternatif. Selain itu briket juga sangat ekonomis dan hemat.
Dengan banyaknya serbuk kayu yang tidak dimanfaatkan, Mahasiswa KKN UMD 417 memiliki ide untuk membuat briket dari serbuk kayu. Manfaat dari briket juga sangat banyak sekali sehingga pembuatan briket dari serbuk kayu merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN UMD 417.
Referensi
Seran, J.B.1990.,” Bioarang untuk memasak”, Edisi II, Liberti., Yogyakarta
Website Universitas Jember :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H