Mohon tunggu...
Muhammad Bagir
Muhammad Bagir Mohon Tunggu... Penulis - Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Mau nulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hari Kelima: Mengeliling Cappadocia

5 September 2021   20:30 Diperbarui: 5 September 2021   20:48 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian Cerobong Peri di Taman Nasional Greme dan Situs Batu Cappadocia/Dok.Pribadi

Atau sekumpulan kuda yang ditaruh di sekitar lokasi. Hal tersebut dilakukan seiring peningkatan penggunaan media sosial, sehingga dapat membangkitkan minat para pelancong dari seluruh penjuru dunia mendatangi lokasi "Three Beauties". Dengan kata lain, foto-foto yang tersebar di dunia virtual akan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan pariwisata Turki.

Setelah selesai mengunjungi tempat wisata tersebut, kami menuju sebuah restoran yang berada di dalam gua. Bagi saya, pengalaman itu sangat menarik. Suasana berbeda kami nikmati sembari mencicipi hidangan khas Turki yang tak lagi terasa hambar. Di sebelah rumah makan, secara langsung berpapasan dengan deretan hoodoos yang tampak memiliki penghuni. 

Dalam sebuah sumber, dinyatakan masih terdapat penduduk yang tinggal tidak jauh di bawah tanah seperti di masa lalu. Beberapa gua yang ada dimodifikasi menjadi rumah, dan kami dapat melihatnya langsung dari sebelah restoran. Jika dibayangkan, mungkin serupa dengan tempat tinggal para Hobbit di dalam film The Lord of The Rings.

Kami tak berlama-lama berada di sana, karena selanjutnya akan pergi ke sebuah kawasan pemukiman kelas menengah di kota Istanbul atau di sisi kota Eropa. Namanya Bahelievler, yang dalam bahasa Turki berarti "rumah dengan taman". Maklum, ada banyak ruang hijau di kawasan itu. Kami mendatangi salah satu taman sembari menikmati langit sore yang masih cerah. Ada banyak anak muda yang saya duga merupakan para mahasiswa dari kampus setempat. 

Sepertinya banyak dari mereka berasal dari Turki, sedangkan hanya sedikit pelajar dari luar negeri. Selain itu, terdapat pula beberapa keluarga yang berkumpul untuk mengisi waktunya. Di antara kegiatan yang dilakukan para pengunjung adalah menaiki kapal kecil guna mengelilingi danau, duduk-duduk di taman, dan jalan-jalan di jembatan penyebrangan. 

Jembatan Penyebarangan di salah satu taman Bahelievler/Dok.Pribadi
Jembatan Penyebarangan di salah satu taman Bahelievler/Dok.Pribadi

Langit kian lama semakin meredup. Sebagian anggota keluarga juga sudah tampak sangat lelah. Maklum, kegiatan yang kami lakukan pada hari itu begitu padat. Walakin, saya masih bersemangat menyusuri sudut-sudut kota Turki yang menyimpan kenyataan lebih nyata. Sehingga, saya dapat menilai Turki lebih jujur. 

Dalam hal ini, saya tak menyalahkan pihak pariwisata yang memang memberikan tempat-tempat terbaik di berbagai negara. Tetapi, saya merasa perlu kembali lagi ke Turki sendirian saja, tanpa keluarga maupun pemandu wisata. Dengan itu, realitas baru tentang negara tersebut dapat saya peroleh sebagaimana adanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun