Akhirnya kereta langsung tujuan Stasiun Serpong pun tiba, saya menaiki gerbong kereta di tengah keramaian. Berdiri pun menjadi pilihan yang saya dapatkan di tengah perjalanan. Walaupun saya bisa mendapat tempat duduk, tetapi berdiri memiliki nilai tersendiri bagi saya pribadi dalam menikmati perjalanan ketika berada di dalam kereta api.
Setelah beberapa saat, akhirnya saya sampai ke tujuan saya yaitu Stasiun Serpong. KMT yang saya dapatkan di Stasiun awal akhirnya saya kembalikan di stasiun akhir perjalanan saya dengan pengembalian uang deposit awal. Sebuah pengalaman berharga yang saya dapatkan ketika menaiki KRL cukup menyinggung kembali ingatan lama.
Selama perjalanan saya mendapatkan banyaknya kemudahan yang tidak bisa saya dapatkan disemua moda transportasi umum. Banyak hal yang bisa menjadi tolak ukur kenapa KRL Commuter Line harus menjadi pilihan utama ketika ingin bepergian. Setelah itu seringkali saya menggunakan Commuter Line untuk menjelajahi beberapa daerah di Ibu Kota Jakarta, entah itu hanya sekedar bertamasya ataupun menjalankan tugas dalam pekerjaan. Sangatlah jelas bahwa saya menjadikan KRL Commuter Line sebagai moda transportasi utama saya ketika berada di Kota Jakarta.
Selain dari kemudahan yang dipadatkan oleh penumpang dari moda transportasi KRL Commuter Line, kebermanfaatannya bagi lingkungan pun ikut diperhatikan. Commuter Line merupakan salah satu moda transportasi yang ramah lingkungan, kota-kota besar di Indonesia selalu memiliki permasalahan dalam kualitas udara, asap kendaraan menjadi salah satu penyumbang utama atas polusi udara yang berada di kota-kota besar.
Banyaknya jumlah kendaraan yang beraktivitas setiap hari malah memperburuk kondisi udara yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan masyarakat yang tinggal di perkotaan, Commuter Line bisa menjadi solusi ampuh untuk meringankan beban polusi udara perkotaan.
Dengan kemajuan yang pesat,KRL Commuter Line ternyata telah mengalami banyak perubahan terkait sistem pembelian tiket yang dahulu masih menggunakan tiket biasa dan sekarang telah menggunakan tiket elektronik, tentu saja hal itu merupakan langkah yang serius dalam menunjang efektivitas dan efesiensi dalam bertansportasi.
Namun, harus selalu diperhatikan terkait masalah yang selalu menyelimuti moda transportasi sejuta umat tersebut. Salah satunya yaitu overcapacity, hal tersebut tentu harus menjadi perhatian serius PT KAI karena overcapacity ini belum mendapatkan solusi yang maksimal dari penyedia jasa.
Telihat dari banyaknya peminat KRL Commuter Line tersebut bisa disimpulkan bahwa KRL Commuter Line masih menjadi moda transportasi top bagi masyarakat perkotaan. Dengan hal itu tentu saja Commuter Line telah menjadi jantung utama mobilitas masyarakat perkotaan. Transportasi umum KRL Commuter Line yang murah, cepat, aman, dan nyaman semoga selalu menjadi harapan bagi solusi kemacetan Ibukota.
Dari pinggiran Indonesia tentu saja akan terus berdengung agar sistem transportasi umum seperti KRL Commuter Line bisa berkembang secara inklusif dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia manfaatnya. Mungkin saja beberapa tahun kedepan PT KAI akan mengepakkan sayapnya dan menjalar kebeberapa daerah yang rindu akan kemajuan  khususnya dari segi transportasi.
Pengalaman yang telah saya jejaki akan selalu tertulis dalam sebuah memori. Pengalaman menarik tentang KRL Commuter Line juga akan terus terkenang sepanjang waktu. Semoga di waktu lain kesempatan masih saya dapatkan untuk mencicip pengalaman lainnya, agar selalu terkenang jua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI