Mohon tunggu...
Nicolas Bagas Prayitno
Nicolas Bagas Prayitno Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Brawijaya

Memiliki minat pada filsafat, hukum, dan isu pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Polarisasi Ormek dan Anti-Ormek di Dunia Kampus: Sebuah perspektif atas dinamika politik identitas

18 Desember 2024   11:56 Diperbarui: 18 Desember 2024   11:56 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Relativitas Kebenaran dan Perspektif Kierkegaard

Pertanyaan mengenai mana yang benar antara Ormek, Anti-Ormek, atau A-Ormek memunculkan diskusi filosofis tentang kebenaran. Leszek Nowak (1975) menyebutkan bahwa kebenaran absolut sulit dicapai karena terikat oleh ruang dan waktu. Sementara itu, otoritas seperti hukum publik sering kali menjadi patokan kebenaran yang berlaku di masyarakat.

Filsuf eksistensialis Sren Kierkegaard menambahkan bahwa fanatisme dan praktik politik identitas ekstrem adalah bentuk keputusasaan. Dalam pandangan Kierkegaard, manusia yang terjebak dalam realitas terbatas akan cenderung mencari identitas kelompok untuk menghindari perasaan kosong dan ketidakpastian.

Kesimpulannya...

Polarisasi antara Ormek, Anti-Ormek, dan A-Ormek mencerminkan dinamika politik identitas yang kompleks di kalangan mahasiswa. Meskipun kelompok-kelompok ini lahir dari dorongan alami manusia untuk berkelompok, fanatisme terhadap identitas tertentu dapat menimbulkan keputusasaan dan menghambat kemajuan dialog.

Yang perlu diutamakan adalah fokus pada gagasan dan konsep daripada sekadar identitas kelompok. Dengan begitu, mahasiswa dapat berkontribusi positif dalam menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan progresif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun