Relativitas Kebenaran dan Perspektif Kierkegaard
Pertanyaan mengenai mana yang benar antara Ormek, Anti-Ormek, atau A-Ormek memunculkan diskusi filosofis tentang kebenaran. Leszek Nowak (1975) menyebutkan bahwa kebenaran absolut sulit dicapai karena terikat oleh ruang dan waktu. Sementara itu, otoritas seperti hukum publik sering kali menjadi patokan kebenaran yang berlaku di masyarakat.
Filsuf eksistensialis Sren Kierkegaard menambahkan bahwa fanatisme dan praktik politik identitas ekstrem adalah bentuk keputusasaan. Dalam pandangan Kierkegaard, manusia yang terjebak dalam realitas terbatas akan cenderung mencari identitas kelompok untuk menghindari perasaan kosong dan ketidakpastian.
Kesimpulannya...
Polarisasi antara Ormek, Anti-Ormek, dan A-Ormek mencerminkan dinamika politik identitas yang kompleks di kalangan mahasiswa. Meskipun kelompok-kelompok ini lahir dari dorongan alami manusia untuk berkelompok, fanatisme terhadap identitas tertentu dapat menimbulkan keputusasaan dan menghambat kemajuan dialog.
Yang perlu diutamakan adalah fokus pada gagasan dan konsep daripada sekadar identitas kelompok. Dengan begitu, mahasiswa dapat berkontribusi positif dalam menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan progresif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H