Yang paling sering dihadapi oleh setiap pasangan ialah banyaknya masalah. Tapi memang pada dasarnya setiap hubungan pasti akan didera berbagai permasalahan. Sehingga jika kedua belah pihak tidak ada yang mau mengalah, tidak ada yang mau toleransi kemudian semua mempertahankan argumen masing-masing, maka hubungan itu hanya akan di selimuti dengan keangkuhan.
Hal ini yang memicu pasangan anda untuk meminta break dalam sebuah hubungan.
Menilik kembali perbedaan break dan putus
Apa yang menjadi perbedaan antara break dengan putus, sangat jelas bahwa yang pertama, break diartikan sebagai pemberi jarak kepada pasangan untuk memikirkan kembali kemana arah hubungan ini berakhir, dengan syarat tidak memperbolehkan pasangan untuk membuka diri dengan orang lain atau berhubungan orang lain secara romantis.
Kedua, para pasangan yang memilih untuk break sebenarnya masih bersatus untuk saling tetap menjalin hubungan, akan tetapi hubungan itu dijalani dengan cara yang berbada tidak seperti berpacaran pada umumnya.
Setelah sama-sama memutuskan untuk break dalam waktu tertentu, masing-masing pasangan kemungkinan bisa memutuskan untuk meneruskan hubungan atau justru menyudahinya.
"Pada intinya arti break biasanya dilakukan untuk sejenak keluar dari masalah meskipun bukan sepenuhnya bisa mengatasi masalah yang ada. Tapi jangan diartikan break itu putus karna dua hal itu memiliki makna yang berbeda.", Pungkas Kongit Farrell, L.M.F.T. dan pendiri Inspired Journey Counseling Center.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H