= Rp 34.000.000
Dengan demikian, perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp 34.000.000 per bulan.
Analisis CVP di atas memberikan gambaran tentang tingkat penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas, laba bersih yang diharapkan, dan margin of safety dalam bisnis kami. Analisis ini kami gunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan usaha coffe shop kami seperti menetapkan harga produk, mengevaluasi biaya, dan menetapkan target penjualan yang realistis.
VII. Brake Evet Point Analisis
Menurut Garison, Noreen, dan Brewer (2006;325) pengertian Break Even Point adalah tingkat penjualan dimana laba adalah nol".
Carter dan Usry (2006:272) menyatakan bahwa "Analisis titik impas digunakan untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan hanya untuk menutup semua biaya yang terjadi selama periode tertentu".
Dari pengertian para ahli diatas kita bisa mengetahui bahwa Break Even Point atau titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, atau dengan kata lain laba sama dengan nol. Dalam menjalankan usaha sangat penting untuk mengetahui perhitungan BEP ini agar dapat digunakan sebagai acuan dalam penjualan produk untuk mencapai titik impas. Berikut ini adalah perhitungn BEP dalam usaha coffe shop kami,
Break-even Point dalam Unit = Biaya Tetap / Kontribusi Margin per Unit
= (Biaya Produksi per Bulan + Biaya Operasional per Bulan) / Kontribusi Margin per Unit