Dalam aliran Alexandria pemahaman mengenai status antara berubah menjadi suatu pemurnian jiwa langkah demi langkah, dan pandangan ini membawa mereka pada pengertian sebagaimana doktrin purgatory yang dikemukakan oleh Roma Katolik. Pada Abad Pertengahan, doktrin tentang status antara tetap dibicarakan dan dalam kaitan dengan hal ini Roma Katolik mengembangkan doktrin mengenai purgatori. Mereka mengatakan bahwa neraka segera menerima jiwa orang durhaka, tetapi hanya jiwa orang benar saja, yaitu mereka yang bebas dari setiap kecemaran dosa, segera diterima memasuki surga dan menikmati Visio Dei. Mereka perlu dimurnikan melalui api penyucian di dalam purgatori untuk masa yang singkat atau lama, sebanyak derajat dosa yang harus di murnikan. Pemikiran lain yang dikembangkan tentang status antara ini adalah tentang Limbus Patrum di mana orang kudus Perjanjian Lama ditahan sampai kebangkitan Kristus dan Limbus Infantrum yang merupakan tempat penampungan bagi jiwa dari anak-anak yang belum dibaptiskan, tanpa melihat apakah orang tua mereka Kristen atau bukan. Menurut Roma Katolik anak-anak yang tidak dibaptiskan tidak dapat masuk surga (Yoh 3:5).
Di antara kelompok Socinian dan Anababtis ada sebagian yang membangkitkan kembali doktrin lama yang dipegang oleh sebagian orang pada jaman gereja mula-mula. Mereka mengatakan bahwa jiwa manusia tertidur sejak mereka mati sampai pada masa kebangkitan.
KEPUSTAKAAN
Alkitab. Alkitab Terjemahan Bahasa Indonesia. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2002
Berkhof, Louis, Teologi Sistematika Volume 6: Doktrin Akhir Jaman. Jakarta: Lembaga
Reformed Injili Indonesia,1997
Erickson, Millard J., Pandangan Kontemporer Dalam Eskatologi. Malang:SAAT, 2009.
https://www.kbbi.web.id/eskatologi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI