Pahala bagi orang benar disebut sebagai hidup yang kekal, yaitu bukan saja sekedar hidup tanpa akhir, tetapi juga hidup dalam segala kepenuhannya, Rm 2:7. Mereka melihat Allah di dalam Tuhan Yesus, muka dengan muka, merasakan kepuasan penuh bersama Dia, memuliakan dan memuji Dia.
Â
BAB III
ESKATOLOGI INDIVIDUAL
Â
A. Â Â Â Kematian Jasmani
   Menurut Alkitab kematian jasmani adalah berhentinya hidup secara secara jasmani melalui terpisahnya tubuh dan jiwa. Kematian jasmani tak pernah berarti kemusnakan walaupun sebagian sekte menyebut kematian orang durhaka sebagai kemusnahan. Kematian bukanlah akhir dari eksistensi, tetapi berubahnya hubungan-hubungan natural dalam hidup.[6]
Â
 Dalam kaitan antara dosa dan kematian Pelagian dan Socinian mengajarkan bahwa manusia diciptakan sebagai mahkluk yang dapat mati bukan sekedar berarti bahwa mereka bisa mati, tetapi juga berarti bahwa ia sesungguhnya (dalam kaitan dengan penciptaan dirinya) ada di bawah hukum kematian dan nantinya dia pasti mati. Warburton dan Laidlaw mengemukakan pendapat bahwa Adam sesungguhnya diciptakan sebagai mahkluk yang dapat mati, yaitu di bawah hukum kehancuran dan kerusakan, tetapi hukum itu baru berlaku hanya setelah ia jatuh dalam dosa. Dosa Adam tidak membawa perubahan pada keberadaan konstitusionalnya, tetapi di bawah keputusan hukuman Allah, ia tetap berada di bawah hukum kematian dan ia terampas dari anugerah imoralitas yang seharusnya bisa dimilikinya tanpa mengalami kematian.
Â
Alkitab mengatakan tentang kematian jasmani sebagai hukuman, sebagai "upah dosa". Tetapi karena orang percaya dibenarkan dan tidak lagi berada di bawah kewajiban untuk membayar apa-apa, maka sekarang timbul pertanyaan : Mengapa orang percaya juga harus mati? Bagi mereka, kematian merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari sebagai akibat dari dosa turunan yang diwarisi dari Adam. Namun, kematian jasmani bukan menjadi kesedihan bagi mereka karena kelak orang benar akan mendapatkan tubuh baru pada saat kebangkitan daging, sama seperti yang telah diungkapkan oleh Rasul Paulus bahwa baginya mati adalah keuntungan.