Mohon tunggu...
Bagas Purwa Laksana
Bagas Purwa Laksana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

hobi bermain alat musik ,game ,futsal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Systematic Literature Review: The Impact of The Bureucratic Silo to Citizen Well-being

20 Desember 2023   21:19 Diperbarui: 20 Desember 2023   21:29 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tidak adanya komunikasi antar unit pemerintahan dalam pembentukan kebijakan menyebabkan munculnya kebijakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan menjadi pendukung dari jawaban teoritis dimana fragmentasi kebijakan akhirnya membentuk unit pemerintahan yang berjalan dengan koordinasi yang minim juga menyebabkan kebijakan yang dibentuk saling bersinggungan, komunikasi yang terhambat terbukti pada jurnal Coordinating government silos: challenges and opportunities dimana pemerintahan Silo di Hong Kong menyebabkan tantangan dimana upaya kebijakan pembuatan jalan trotoar dan pembangunan lintasan kereta api bertabrakan dengan upaya pembangunan bangunan tinggi akibat tidak adanya fokus pekerjaan yang sama.
Orientasi silo yang berfokus pada tiap tugasnya masing-masing sulit menentukan tugas bersama untuk mencapai suatu tujuan, dimana penggunaan sumberdaya yang ada diserap sebanyak mungkin untuk tugas dari unit pemerintahan. Bureaucratic Silo menyebabkan masyarakat sulit berkembang dan bersaing khususnya pada pemenuhan kebutuhan ekonomi. Hal-hal seperti pemberian subsidi makanan bagi masyarakat yang membutuhkan saja juga menjadi contoh dari hasil Bureaucratic Silo yang menyebabkan fokusnya kebijakan kepada golongan tertentu saja ketimbang menghadirkan kebijakan yang dapat menurunkan harga pangan agar semua orang dapat mengkonsumsi makanan yang sama. Pada jurnal Collaborative approach to public service improvement: the Malaysian experience and lessons membuktikan bagaimana Bureaucratic Silo akhirnya gagal untuk menyerap sumberdaya yang ada dan membagikannya kepada masyarakat secara merata, dimana sektor ekonomi rakyat Malaysia tidak berkembang dan justru menyebabkan masalah baru seperti kemiskinan.


Kasus dalam jurnal yang kami teliti adalah pada When the mountain broke: disaster governance in Sierra Leone mengenai Tata kelola bencana di Sierra Leone Ketika tanah longsor dan banjir besar menghancurkan Freetown kasus ini mencerminkan jawaban teoritis tentang bagaimana masyarakat publik sulit mendapatkan pelayanan yang konsisten dan responsif masyarakat di sierra leone yang seharusnya mendapatkan pelayanan cepat tanggap, akan tetapi terjadi perpecahan internal dalam suatu unit dan departemen yang menjadikan masyarakat menerima pelayanan begitu lambat dan kurang maksimal.


Kasus selanjutnya tentang peninjauan kebijakan inklusi seni di Hong Kong dimana kebijakan yang diantar oleh kementerian kebudayaan seringkali lebih umum dan ditargetkan pada spektrum yang luas dari kelompok yang kurang beruntung secara sosial melalui inisiatif seni partisipatif. kementerian kesehatan terlihat lebih berbasis klinis yang menargetkan pasien terutama dengan penyakit mental terutama melalui intervensi seni dari fungsi "terapeutik", ini menggambarkan jawaban teoritis dimana keputusan alokasi sumber daya dapat didasarkan pada kepentingan masing-masing unit daripada kebutuhan masyarakat secara keseluruhan, tentang bagaimana salah satu departemen tidak mementingkan masyarakat secara keseluruhan.

4.1.4 Metode penelitian digunakan untuk menentukan dampak dari bureaucratic silo pada masyarakat

screenshot-2023-12-20-205940-6582f38ade948f37735164f2.png
screenshot-2023-12-20-205940-6582f38ade948f37735164f2.png

Setelah meninjau methodology yang dilakukan pada tiap artikel kami menemukan dan menyimpulkan bahwa metode yang digunakan dalam tiap artikel yang kami jadikan tinjauan literatur adalah wawancara & kuesioner.


4.1.5 Upaya yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan dampak Bureaucratic Silo
Berdasarkan jurnal Coordinating government silos: challenges and opportunities. Pembenahan birokrasi silo secara komprehensif untuk mewujudkan pemerintahan yang baik perlu dilakukan. Dengan menciptakan struktur hirarki birokrasi yang efektif dan efisien terhadap organisasi, sumber daya, prosedur dan juga pengambilan keputusan menjadi solusi agar permasalahan silo dalam birokrasi dapat diatasi dengan berupaya membangun lingkungan layanan publik yang baik dan jujur. Hal-hal tersebut perlu dilakukan jika Bureaucratic Silo tetap ingin digunakan. Peran pegawai negara menjadi krusial dalam berjalannya birokrasi yang membutuhkan koordinasi yang tinggi dan pekerja yang kompeten agar menghasilkan kebijakan yang sesuai.


Melalui peran koordinasi upaya yang dapat dilakukan, menurut jurnal When the mountain broke: disaster governance in Sierra Leone dengan cara meningkatkan pemahaman dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman tentang tanggung jawab dan peran lintas departemen, membantu mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan keterampilan kolaborasi. Ini juga dapat membantu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang alur kerja dan dampak keputusan pada departemen lain. Pendekatan kolaboratif antar lembaga juga menjadi solusi untuk penanganan dampak yang ada, peruntuhan bentuk-bentuk silo dari sebuah unit kerja menjadi solusi bagi Malaysia untuk menyelesaikan penyerapan sumberdaya yang berlebihan akibat Bureaucratic Silo dalam menaikan derajat ekonomi warga negaranya. Bentuk program kerjasama seperti National Blue Ocean Strategy (NBOS) dimana unit pemerintah berkolaborasi untuk menangani kekurangan dari unit pemerintah lainnya untuk menciptakan sektor ekonomi yang mampu bersaing dengan negara lain tidak hanya membantu kebutuhan kaum yang memerlukan, berdasarkan jurnal Collaborative approach to public service improvement: the Malaysian experience and lessons.

5. Limitations on research agenda


Kesulitan yang kami alami dalam menyusun SLR adalah artikel pendukung dari topik yang ada pada database pilih lebih banyak menjelaskan secara teoritis dampak Bureaucratic Silo ketimbang dampaknya secara langsung pada masyarakat sebagai contoh. Kesulitan juga ditemukan akibat keterbatasan kami sebagai peneliti dalam pengetahuan menyusun SLR yang baik dan benar serta menentukan artikel yang tepat dan memenuhi eligibility criteria yang ada agar dapat membantu kami membahas topik yang dipilih.


6. Conclusions

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun