Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Potensi Kesehatan dari Pola Diet Intermittent Fasting

19 Januari 2025   11:46 Diperbarui: 21 Januari 2025   21:09 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Studi menunjukkan bahwa IF dan pembatasan gula keduanya efektif dalam menurunkan berat badan, tetapi IF mungkin lebih mudah diikuti bagi mereka yang kesulitan dengan pembatasan kalori harian. IF juga memberikan manfaat tambahan seperti perbaikan metabolisme yang mungkin tidak diperoleh hanya dengan mengurangi asupan gula. Selain itu, IF dapat membantu mengontrol nafsu makan dengan mengatur hormon yang terlibat dalam rasa lapar dan kenyang, seperti ghrelin dan leptin.

Efektivitas Intermittent Fasting dalam Penurunan Berat Badan

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa IF dapat menghasilkan penurunan berat badan yang signifikan. Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam Annual Review of Nutrition menemukan bahwa IF dapat menurunkan berat badan sebanyak 3-8% dalam 3-24 minggu. Ini sebanding dengan hasil diet kalori rendah yang lebih tradisional.

Penelitian lain menunjukkan bahwa IF dapat membantu mempertahankan massa otot selama penurunan berat badan, yang sering kali hilang saat menjalani diet rendah kalori. Hal ini penting karena mempertahankan massa otot membantu menjaga metabolisme tetap tinggi, yang mendukung penurunan berat badan jangka panjang.

 Jika seseorang mengonsumsi makanan tinggi kalori dan rendah nutrisi dalam jendela makan, penurunan berat badan mungkin tidak optimal. Oleh karena itu, memilih makanan yang sehat dan seimbang tetap menjadi kunci.

Namun, penting untuk dicatat bahwa keberhasilan IF dalam penurunan berat badan juga tergantung pada jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi selama periode makan. Selain itu, motivasinya jangan berfokus untuk penurunan berat badan. Kenapa? Pada umumnya, apabila kita memiliki fokus untuk penurunan berat badan, hasil akhirnya malah tidak turun-turun.

Malah terkadang, ketika kita ingin menurunkan berat badan, kita sudah melakukan defisit kalori melalui metode IF dan pembatasan konsumsi gula, lalu sudah olahraga, eh malah berat badannya naik. Kenyataannya, berat badan kita itu bisa naik dan turun, dipengaruhi oleh berapa banyak massa lemak dan massa otot yang ada dalam tubuh.

Kenaikan berat badan akibat pola hidup yang sehat, itu bisa dikarenakan meningkatnya massa otot dalam tubuh. Pola hidup sehat itu bonusnya adalah badan yang bugar dan bentuk tubuh yang ideal. Terkadang, bentuk tubuh dan badan yang bugar belum tentu diindikasikan dengan berat badan yang ideal. Malah orang-orang yang ingin membentuk badan atau disebut body builder pada umumnya memiliki berat badan di atas dari BMI (Body Mass Index). 

Intinya, kalau misal fokusnya ingin menurunkan berat badan saja, ketika berat badan kita naik, artinya kan gagal ya. Nah, kalau begitu, kita harus memperbaiki pola pikir kita, bahwa melakukan diet sehat dan olahraga bertujuan untuk badan yang sehat dan bugar. Kalau berat badan turun dan tubuh yang ideal adalah bonusnya.

Strategi Efektif untuk Menurunkan Berat Badan

Nah, sekarang saya akan memberikan beberapa strategi yang sekiranya cocok untuk digabungkan pada saat melakukan IF

  1. Kombinasi Intermittent Fasting dan Diet Sehat: Menggabungkan IF dengan diet yang seimbang, kaya sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh dapat meningkatkan efektivitas penurunan berat badan. Menghindari makanan olahan dan tinggi gula dapat membantu memaksimalkan hasil.

  2. Mengurangi Asupan Gula: Membatasi makanan dan minuman tinggi gula adalah langkah penting untuk mengurangi kalori tanpa kehilangan nutrisi penting. Ini juga membantu mencegah lonjakan gula darah dan insulin, yang dapat memicu penyimpanan lemak di tubuh.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun