Oke, di bulan ini, saya akan sedikit mengganti tema artikel untuk lebih mengarah ke pembahasan keamanan pangan. Mengapa keamanan pangan itu penting? Lalu kenapa sekarang menjadi fokus baru dalam artikel saya?
Jadi, keamanan pangan ini sebenarnya tidak hanya berlaku pada industri atau restoran saja, tapi bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Seperti halnya artikel yang sudah pernah saya buat, tentang "perkara talenan kayu dan plastik, mana yang lebih bagus?" merupakan salah satu contoh penerapan keamanan pangan yang dapat diaplikasikan tidak hanya pada jasa boga tetapi juga dalam aktivitas dapur sehari-hari.
Nah, sekarang, izinkan saya menjelaskan pentingnya penerapan keamanan pangan dalam industri pangan, seperti usaha UMKM, jasa boga, atau hingga skala manufaktur (FMCG).
Dalam dunia industri makanan, keamanan pangan adalah prioritas utama, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Salah satu sistem yang sangat efektif untuk memastikan keamanan pangan adalah Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).
Sistem ini dirancang untuk mengidentifikasi dan mengendalikan potensi bahaya dalam proses produksi makanan, sehingga produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi.
Bagi pemilik industri makanan kecil yang baru terjun ke bisnis ini, memahami dan menerapkan HACCP mungkin terasa rumit, apalagi bagi kita yang baru mendengar istilah HACCP dan belum tahu bagaimana cara penerapan sistem keamanan pangan.
HACCP ini sendiri merupakan sebuah dasar dalam penerapan sistem keamanan pangan yang lebih mutakhir seperti ISO 22000 dan FSSC 22000.
Izinkan saya, melalui artikel ini, saya akan menjelaskan langkah-langkah dalam penerapan sistem HACCP apabila kita ingin memulai usaha dalam industri pangan.