2. Inovasi Teknologi
Robot pemanen otomatis dan pengelolaan berbasis AI dapat mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
3. Dukungan Kebijakan Pemerintah
Pemerintah mulai memberikan insentif kepada pengusaha vertical farming, terutama di kota besar. Tujuannya adalah meningkatkan produksi pangan lokal dan mengurangi ketergantungan impor.
4. Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Masyarakat semakin peduli terhadap produk pangan yang lebih segar, sehat, dan bebas pestisida. Produk dari vertical farming yang lebih higienis dan segar semakin diminati konsumen.
Kesimpulan
Vertical farming adalah solusi modern untuk mengatasi masalah ketahanan pangan global. Dengan teknologi canggih seperti hidroponik, aeroponik, IoT, dan AI, sistem ini mampu mengatasi kendala lahan, air, dan musim tanam.
Meskipun menghadapi tantangan biaya operasional dan konsumsi energi, inovasi di sektor ini terus berkembang. Dukungan kebijakan pemerintah dan kesadaran konsumen terhadap produk segar dan sehat semakin mendorong pengadopsian vertical farming.
Dengan investasi yang tepat dan penerapan teknologi terbaru, vertical farming dapat menjadi kunci dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Daftar Pustaka
- Achmad, R. (2020). Inovasi Pertanian Modern. Jakarta: Pustaka Sejahtera.
- Brown, M. J., & Williams, R. (2018). The Rise of Vertical Farming: Technological Perspectives. New York: Academic Press.
- Susanto, H. (2021). Teknologi Vertical Farming dan Dampaknya terhadap Ketahanan Pangan. Jurnal Inovasi Pertanian Modern, 15(2), 45-67.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H