Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Perkembangan "Vertical Farming" sebagai Solusi Krisis Ketahanan Pangan

17 Desember 2024   10:01 Diperbarui: 18 Desember 2024   10:50 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Biaya Awal yang Tinggi

Biaya investasi awal untuk membangun fasilitas vertical farming, membeli lampu LED, sensor, dan perangkat IoT, cukup mahal. Ini dapat menjadi kendala bagi petani kecil atau pengusaha pemula di sektor ini.

2. Konsumsi Energi yang Tinggi

Penggunaan lampu LED dan sistem kontrol suhu membutuhkan energi yang besar. Ini meningkatkan biaya operasional, terutama jika sumber listrik tidak berasal dari energi terbarukan.

3. Keterampilan dan Keahlian Teknis

Vertical farming memerlukan pengelolaan yang lebih rumit dibandingkan pertanian tradisional. Para pekerja perlu memiliki keterampilan teknis dalam pengoperasian perangkat IoT, sistem otomatisasi, dan pengelolaan berbasis AI.

4. Skalabilitas dan Keberlanjutan Ekonomi

Skalabilitas produksi vertical farming masih menjadi tantangan. Meskipun memiliki potensi besar, model bisnis ini perlu pembuktian bahwa operasinya dapat bertahan secara finansial.

Potensi Masa Depan Vertical Farming

Vertical farming memiliki potensi besar dalam membantu mengatasi krisis ketahanan pangan. Berikut beberapa tren yang diprediksi akan mendorong adopsi vertical farming di masa depan:

1. Penggunaan Energi Terbarukan

Penggunaan panel surya dan sumber energi terbarukan lainnya dapat mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional, sehingga mengurangi biaya operasional dan dampak lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun