Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Perkembangan "Vertical Farming" sebagai Solusi Krisis Ketahanan Pangan

17 Desember 2024   10:01 Diperbarui: 18 Desember 2024   10:50 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi yang digunakan dalam vertical farming meliputi pencahayaan LED, sensor IoT (Internet of Things), dan sistem pengairan otomatis. Dengan teknologi ini, lingkungan tumbuh tanaman dapat dikontrol dengan cermat, termasuk suhu, kelembapan, intensitas cahaya, dan nutrisi yang diberikan kepada tanaman. Izinkan saya menjabarkan dan menjelaskan mengenai teknologi vertical farming serta keuntungan dari teknik pertanian ini.

Ilustrasi ingin bertani | Sumber gambar: Zoe Richardson
Ilustrasi ingin bertani | Sumber gambar: Zoe Richardson

Teknologi dan Inovasi dalam Vertical Farming

1. Sistem Pencahayaan LED

Apabila teknik vertical farming dilakukan di dalam ruangan, maka kita bisa mengganti pencahayaannya menggunakan lampu LED. Lampu LED buatan digunakan sebagai pengganti sinar matahari.

Cahaya LED memberikan spektrum cahaya tertentu yang dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis. Hal ini memungkinkan tanaman tumbuh di ruangan tertutup namun tetap mendapatkan intensitas cahaya yang optimal.

2. Sistem Hidroponik, Aeroponik, dan Akuaponik

Sebenarnya, vertical farming ini adalah salah satu metode pertanian yang dapat memanfaatkan ruangan dengan semaksimal mungkin. Seperti yang umum kita lihat, kebanyakan untuk sistem penanaman sayur masih dalam model horizontal. Sistem pertanian vertical farming tetap dapat menggunakan sistem hidroponik, aeroponik, dan akuaponik.

Hidroponik: Tanaman ditanam dalam air yang diperkaya nutrisi tanpa menggunakan tanah. Sistem ini memungkinkan air didaur ulang, sehingga lebih hemat dibandingkan metode pertanian tradisional.

Aeroponik: Akar tanaman digantung di udara dan disemprot dengan kabut air yang mengandung nutrisi. Metode ini memungkinkan akar menerima lebih banyak oksigen dan nutrisi secara langsung.

Akuaponik: Metode ini menggabungkan budidaya tanaman dan ikan dalam satu ekosistem. Limbah dari ikan digunakan sebagai pupuk alami bagi tanaman, sementara tanaman membersihkan air yang digunakan kembali untuk ikan.

3. Teknologi IoT dan Automasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun