Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya memiliki hobi membaca dan menikmati konten visual yang berkaitan dengan sains, perkembangan teknologi, dan makanan. Tetapi tidak hanya di situ, saya juga tertarik dalam dunia otomotif.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Suka Emosi dan Stres Berlebihan? Waktunya Kurangi Gula!

30 November 2024   23:28 Diperbarui: 1 Desember 2024   14:13 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang marah | Sumber gambar: Engin Akyurt

Biasanya kalau kita sedang merasa jenuh, capek, dan mudah emosi, apa yang akan kita lakukan? Biasanya, kita akan pergi ke suatu tempat seperti cafe, mal, restoran, atau menginap di suatu tempat wisata dengan tujuan agar rasa lelah dan jenuh itu berkurang. Gampangnya kita sebut healing ya, karena mengikuti trend saat ini.

Tapi, ada hal yang paling gampang untuk proses healing kita, yaitu dengan menikmati makanan atau minuman manis, karena hidangan yang manis dapat menginisasi otak untuk memproduksi hormon dopamin, yang membuat kita merasa rileks dan puas. Selain itu, asupan gula untuk tubuh juga berfungsi sebagai penambah energi karena gula adalah sumber energi "tercepat" saat kita butuh dorongan energi.

Meskipun demikian, konsumsi gula juga ada batasnya. Sembari saya ingin menjelaskan tentang pengaruh gula terhadap emosi, ada hal yang ingin saya jelaskan terlebih dahulu mengenai konsep "gula" yang menjadi pembahasan kita saat ini.

Hal yang perlu diketahui bahwa definisi gula ini adalah suatu zat yang terasa manis di lidah dan dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi utama. Definisi gula yang sering kita asumsikan oleh kebanyakan dari kita adalah gula kristal alias sukrosa, padahal definisi gula itu cukup luas dan bahkan karbohidrat bisa kita sebut sebagai gula.

Ilustrasi Permen | Sumber gambar: Joanna Kosinska
Ilustrasi Permen | Sumber gambar: Joanna Kosinska

Secara struktur kimia, gula ini ada berbagai formasi,dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks yaitu karbohidrat. Informasi ini sengaja saya berikan agar kita semua dapat memahami bahwa semua yang sebutkan ini memang bisa disebut "gula", namun tidak semua yang disebut "gula" itu dihindari. Berikut ini pengelompokkannya:

1. Gula Sederhana: Monosakarida

Gula sederhana, sesuai dengan namanya, gula ini sangat sederhana, yaitu hanya terdiri dari 1 struktur gula. Contoh umum yang sering kita dengar adalah glukosa dan fruktosa. Kedua gula ini termasuk dalam gula sederhana dan dapat ditemukan di buah dan sayuran. 

Selain itu, gula sederhana ini bisa juga kita temukan dalam bentuk sirup contohnya HFCS (High Fructose Corn Syrup) atau biasa disebut sirup jagung tinggi fruktosa yang digunakan dalam industri makanan dan minuman. Alasannya, karena sirup fruktosa ini lebih stabil, ekonomis dan tentunya lebih manis dari glukosa.

Kelompok gula ini sangat mudah diserap oleh tubuh dan cepat berubah menjadi energi. Sayangnya ada dampak negatif terhadap kesehatan karena gula darah dapat melonjak secara instan, pankreas bekerja keras memproduksi insulin, dan jika terpapar dalam jumlah yang tinggi (lebih dari 50 gram/hari) secara konsisten, maka dapat menyebabkan diabetes dan obesitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun