Resveratrol dapat diperoleh dari sumber makanan seperti anggur merah, wine, buah beri, melinjo, kacang-kacangan, dan cokelat hitam. Meskipun banyak penelitian mendukung potensi manfaat kesehatannya, penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya efek resveratrol pada penuaan, pencegahan kanker, dan kesehatan jantung.
Referensi:
- Baur, J. A., & Sinclair, D. A. (2006). Therapeutic potential of resveratrol: the in vivo evidence. Nature Reviews Drug Discovery, 5(6), 493-506.
- Fang, S. C., Hsu, C. L., & Yen, G. C. (2008). Anti-inflammatory effects of phenolic compounds isolated from the fruits of Gnetum gnemon. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 56(19), 8859-8866.
- Howitz, K. T., & Sinclair, D. A. (2003). Small molecule activators of sirtuins extend Saccharomyces cerevisiae lifespan. Nature, 425(6954), 191-196.
- Meng, X., Zhou, J., Zhao, C. N., & Gan, R. Y. (2020). Health benefits and molecular mechanisms of resveratrol: A narrative review. Foods, 9(3), 340.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H