Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Memahami Istilah "Groupthink" dan Ketidaktahuan Pluralistik Dalam Diskusi Kelompok

24 Agustus 2024   21:25 Diperbarui: 24 Agustus 2024   21:38 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diskusi kelompok | Sumber gambar: Sebastian Herrmann

Kerendahan hati intelektual memperkuat kemampuan kita untuk terlibat dalam dialog konstruktif tanpa merasa terancam oleh pendapat yang berbeda.

Aplikasi Praktis dalam Kelompok

  • Tunjuk Devil's Advocate: Ini merupakan praktik role-play dengan menunjuk seseorang sebagai devil's advocate untuk menantang ide-ide kelompok untuk melatih berpikir kritis
  • Masukan Anonim: Ciptakan peluang untuk memberikan umpan balik atau pemungutan suara secara anonim untuk mengurangi tekanan dan menciptakan variasi pendapat

Kesimpulan

Menghindari groupthink dan ketidaktahuan pluralistik memerlukan pengembangan kesadaran diri, pemikiran kritis, dan kecerdasan emosional yang kuat. 

Dengan mendorong komunikasi yang terbuka, dan merangkul perspektif yang beragam, kita dapat membangun karakter yang menghargai individualitas dan kolaborasi kelompok yang membangun. 

Strategi-strategi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pertumbuhan pribadi tetapi juga berkontribusi pada dinamika kelompok yang lebih sehat dan lebih efektif.

Daftar Referensi

  • Esser, J. K. (1998). Alive and Well after 25 Years: A Review of Groupthink Research. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 73(2-3), 116-141.
  • Janis, I. L. (1972). Victims of Groupthink: A Psychological Study of Foreign-policy Decisions and Fiascoes. Houghton Mifflin.
  • Miller, D. T., & McFarland, C. (1987). Pluralistic Ignorance: When Similarity is Interpreted as Dissimilarity. Journal of Personality and Social Psychology, 53(2), 298-305.
  • Prentice, D. A., & Miller, D. T. (1993). Pluralistic Ignorance and Alcohol Use on Campus: Some Consequences of Misperceiving the Social Norm. Journal of Personality and Social Psychology, 64(2), 243-256.
  • Tajfel, H., & Turner, J. C. (1986). The Social Identity Theory of Intergroup Behavior. In Worchel, S. & Austin, W. G. (Eds.), Psychology of Intergroup Relations (pp. 7-24). Nelson-Hall.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun