Pernahkah kita berada dalam sebuah diskusi kelompok di mana kita memiliki pendapat berbeda tetapi memilih untuk diam dan mengikuti apa yang disepakati oleh suara mayoritas?
Mungkin kita merasa tidak enak menentang arus, atau berpikir bahwa pandanganKita tidak sesuai dengan anggota lain. Fenomena seperti ini sering terjadi dalam dinamika kelompok dan dikenal dengan istilah groupthink dan ketidaktahuan pluralistik.
Kedua konsep ini berkaitan dengan bagaimana kita sebagai individu menyikapi hal yang terkait kesepakatan kelompok, bahkan ketika kelompok ini memiliki pandangan yang berbeda dengan kita.
Apa Itu Groupthink?
Groupthink (berpikiran kelompok) adalah kondisi di mana anggota kelompok mengutamakan keharmonisan dan kesepakatan bersama yang diambil berdasarkan suara mayoritas, bukan dengan pandangan kritis atau adanya perbedaan pendapat.
Demi menjaga keharmonisan kelompok, orang-orang ini sering menekan pandangan mereka yang berbeda, karena mereka takut menimbulkan konflik atau penolakan.
Hal ini membuat pengambilan keputusan kelompok menjadi kurang optimal karena cenderung tidak memikirkan berbagai alternatif atau risiko yang mungkin terjadi dari setiap kesepakatan yang diambil.
Alasan Terjadinya Groupthink:
Groupthink sering dipicu oleh keinginan untuk menjaga keseragaman dalam kelompok. Terutama dalam kelompok yang sangat kompak atau di bawah kepemimpinan yang kuat, dan tekanan untuk mencapai keputusan cepat bisa memaksa anggota untuk menyembunyikan pendapat mereka yang berbeda.
Dampak Groupthink:
- Penekanan Kreativitas: Ide-ide inovatif dan pandangan alternatif sering kali ditekan karena enggan menantang pendapat mayoritas meskipun ide atau solusi yang ingin diberikan cukup efektif.
- Pengambilan Keputusan yang Buruk: Karena perspektif kritis tidak dieksplorasi, kelompok sering membuat keputusan yang salah atau melewatkan pilihan yang lebih baik.
- Kebutaan Moral dan Etika: Groupthink dapat menyebabkan rasionalisasi perilaku atau keputusan yang tidak etis karena anggota kelompok menekan kekhawatiran etis pribadi demi mengikuti arah kelompok.
Seperti yang dijelaskan oleh Janis (1972), groupthink dapat menjadi penghalang serius bagi pengambilan keputusan yang sehat, terutama dalam situasi di mana kritik dan perbedaan pendapat sangat dibutuhkan.
Apa Itu Ketidaktahuan Pluralistik?
Ketidaktahuan pluralistik terjadi ketika sebagian besar anggota kelompok sebenarnya tidak setuju dengan norma atau keputusan kelompok, tetapi mereka mengira bahwa orang lain menerimanya pandangan itu. Akibatnya, setiap individu memilih untuk mengikuti arus, meskipun banyak yang sebenarnya memegang opini yang berbeda.