Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya memiliki hobi membaca dan menikmati konten visual yang berkaitan dengan sains, perkembangan teknologi, dan makanan. Tetapi tidak hanya di situ, saya juga tertarik dalam dunia otomotif.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sepertinya Istilah "Media Sosial" Sudah Tidak Relevan

12 Januari 2024   21:29 Diperbarui: 13 Januari 2024   12:26 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Media Sosial | Sumber: Adem Ay

Media sosial juga bisa sebagai wadah untuk membagikan keceriaan atau pencapaian yang kita raih dan ingin mengabadikannya secara digital. Maka dari itu, media sosial bertujuan untuk mempermudah menghubungkan setiap individu dengan individu lain di mana pun mereka berada agar mempererat silaturahmi. Hadirnya media sosial ini, sungguh mengubah cara manusia untuk saling terhubung secara daring dan tidak perlu lagi tatap muka secara langsung.

Nah, saya ingin mengajak kita untuk kembali ke waktu saat ini, di saat saya menulis dan kalian membaca tulisan saya. Saya memiliki pertanyaan untuk kita renungkan bersama-sama bahwa "Apakah pada saat ini media sosial masih dipergunakan sesuai dengan tujuan semula?". Mengapa pertanyaan ini muncul? Selama saya menggunakan media sosial kurang lebih 10 tahun (secara total), saya melihat banyak sekali perubahan yang terjadi.

Awalnya media sosial berfungsi sebagai tempat seseorang mencurahkan perasaan, berbagi cerita, berbagi kenangan melalui foto/video, malah kini berubah menjadi "ladang uang". Hampir yang saya lihat sekarang ini, di beragam media sosial sudah muncul unggahan berupa kampanye politik, iklan dagangan, iklan permainan, sponsor ini dan itu, belum lagi penyebaran informasi yang salah (hoax). Saat menulis artikel ini, saya berpikir apakah saatnya merubah istilah "Media Sosial" menjadi "Media Market Sosial" untuk bisa menggambarkan perubahan yang terjadi saat ini ?

Secara sadar, saya bisa mendapatkan banyak informasi bermanfaat dengan hadirnya media sosial. Tetapi saya juga mendapat pemikiran lain bahwa, apakah istilah media sosial ini masih valid dengan melihat kondisinya saat ini? Atau istilah media sosial ini valid ketika kita mempergunakannya untuk follow atau terkoneksi dengan akun yang hanya kita kenal dan membuat banyak akun supaya kita bisa memilah bahwa akun pertama untuk wadah sosial (terhubung dengan akun yang dikenal) kemudian akun ke-sekian untuk berniaga atau apa pun itu? Jika seperti itu, bukankah jadinya media market di lingkungan sosial makanya istilahnya menjadi Media Market Sosial?

Apakah para pembaca memiliki pemikiran yang sama dengan saya atau punya pandangan berbeda? Mari kita berbagi pandangan melalui kolom komentar ya.

Terima kasih sudah membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun