Mohon tunggu...
Bagaskara
Bagaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia

Hanya seseorang yang gemar membaca dan gemar menumpahkan ide serta gagasannya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Ledekan Gibran di Debat Cawapres, Buah dari 'Ndasmu Etik' Prabowo?

23 Januari 2024   14:20 Diperbarui: 24 Januari 2024   14:56 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ledekan Gibran di Debat Cawapres, Buah dari 'Ndasmu Etik' Prabowo?

Debat keempat Pilpres 2024 yang digelar pada Minggu, 21 Januari 2024, tengah jadi sorotan publik. Pasalnya, debat kali ini merupakan debat terakhir bagi para calon wakil presiden (cawapres) sebelum pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Debat ini juga menjadi ajang bagi para cawapres untuk menunjukkan kemampuan dan visi mereka dalam mengelola isu-isu strategis seperti pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Tiga pasang cawapres yang bertarung di debat ini adalah Cak Imin (nomor urut 1); Gibran (nomor urut 2); dan Mahfud M.D. (nomor urut 3). Masing-masing cawapres memiliki gaya dan karakter yang berbeda dalam berdebat. Cak Imin dikenal sebagai sosok yang santun dan senang berseloroh, Gibran dikenal sebagai sosok yang berani dan kerap tendensius, dan Mahfud dikenal sebagai sosok yang tegas dan berpengalaman.

Debat berlangsung dengan lancar dan menarik. Di segmen pertama, para cawapres menyampaikan visi-misi mereka terkait tema debat. Di segmen kedua, para cawapres menjawab pertanyaan dari panelis yang terdiri dari akademisi, praktisi, dan aktivis. Di segmen ketiga, para cawapres saling bertanya dan menjawab antara satu sama lain.

Di awal perdebatan banyak pengamat yang menilai bahwa Gibran tampil cukup stabil. Hal ini karena Gibran mampu menyampaikan gagasan-gagasan dengan tenang dan cukup detail. Gibran juga dinilai sebagai sosok yang mewakili generasi muda dan memiliki daya tarik tersendiri.

Namun, sayangnya, semua capaian Gibran di debat ini ternoda oleh aksi gimik yang dilakukannya di segmen terakhir. Saat itu, Gibran bertanya kepada Mahfud M.D. tentang solusi menghadapi greenflation.

Greenflation adalah istilah yang mengacu pada kenaikan harga-harga akibat dampak perubahan iklim. Gibran sempat ditegur oleh moderator karena tidak menjelaskan apa itu greenflation kepada penonton padahal itu sudah jadi keharusan bagi setiap peserta debat.

Gibran kemudian menjelaskan dengan nada sinis bahwa Mahfud adalah seorang profesor yang pasti paham dengan istilah tersebut. Mahfud yang mendengar pertanyaan Gibran kemudian menjawab dengan tenang dan lugas.

Gibran yang mendengar jawaban Mahfud lalu memberikan respons yang cukup mengejutkan. Gibran celingak-celinguk seolah mencari sesuatu ke arah Mahfud. Kemudian, Gibran berkata dengan nada mengejek, "Saya lagi cari jawaban Prof. Mahfud. Saya cari-cari di mana ini jawabannya? Kok gak ketemu jawabannya."

Aksi Gibran ini sontak disambut dengan sorakan dan cemooh para penonton yang hadir di tempat debat. Tidak hanya di tempat debat, aksi Gibran ini juga menjadi perbincangan yang seru di media sosial.

Menurut hasil pengamatan Drone Emprit, netizen melakukan perbincangan dan diskusi beragam terkait debat cawapres tersebut. Media Tempo pun merilis hasil analisis Drone Emprit melalui infografis berikut.

Infografis Drone Emprit. Diambil dari akun Instagram Tempo.co
Infografis Drone Emprit. Diambil dari akun Instagram Tempo.co

Dari infografis ini, diketahui bahwa Cak Imin mendapatkan perbincangan negatif sebanyak 6%, kemudian Gibran 60%, dan Mahfud 12%. Dari data tersebut, diketahui bahwa nilai terjelek (nigatif) diraih oleh Gibran Rakabuming Raka, dengan nilai tertinggi 60%.

Banyak netizen yang menilai bahwa kestabilan Gibran di sepanjang debat dirusak oleh aksinya ketika melakukan gimik kepada Mahfud. Mereka berpendapat bahwa aksi Gibran sudah melewati batas dan tidak memiliki etika atau sopan santun.

Banyak dari netizen juga kemudian mengaitkan hal ini dengan kejadian "ndasmu etik" yang dilontarkan Prabowo beberapa pekan silam. Saat itu, Prabowo mengucapkan kata-kata kasar yang diduga mengarah kepada salah satu capres saat berpidato di depan para pendukungnya. Prabowo dinilai tidak peduli dengan etika dan buahnya adalah aksi Gibran di debat cawapres kemarin.

Timses Prabowo-Gibran harus benar-benar berupaya untuk menghalau gulungan ombak etika ini. Mereka harus mengatur strategi, jika tidak maka Prabowo-Gibran benar-benar bisa ditinggal para pendukungnya.

Semoga bangsa Indonesia bisa memilih dengan rasional dan memilih dengan objektif. Semoga Indonesia bisa mendapatkan Presiden dan Wakil Presiden yang benar-benar pantas, memiliki moral, dan etika.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun