Mohon tunggu...
Bagaskara
Bagaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia

Hanya seseorang yang gemar membaca dan gemar menumpahkan ide serta gagasannya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Prabowo-Gibran dan Problem Etika yang Makin Menjadi

22 Januari 2024   23:14 Diperbarui: 22 Januari 2024   23:38 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: detik.com dan cnn.co.id

Etika adalah nilai dan norma yang mengatur perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Etika juga berkaitan dengan moral, yaitu prinsip-prinsip yang menjadi dasar tindakan manusia yang baik dan benar. Etika dan moral sangat penting bagi setiap individu, apalagi bagi calon pemimpin sebuah negara.

Seorang Presiden dan Wakil Presiden harus menjadi contoh bagi rakyatnya. Mereka harus memiliki etika dan moral dalam bersikap, berbicara, dan bertindak. Mereka harus menunjukkan integritas, kejujuran, kredibilitas, dan tanggung jawab. Mereka harus menghormati hukum, konstitusi, dan demokrasi.

Namun, di antara pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang sedang bertarung di pilpres 2024, kenapa hanya Prabowo dan Gibran yang identik dengan persoalan etika? Mari kita kulik itu semua di artikel ini. Berikut adalah beberapa poin masalah etika yang terus menggulung paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran:


- Gibran tergulung putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang cacat etika. Ketua MK, yang nota bene paman dari Gibran Rakabuming Raka, telah mengabulkan permohonan untuk mengubah batasan usia pencalonan Capres-Cawapres.

Keputusan ini menurut Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) cacat etika, karena telah melanggar kode etik hakim konstitusi dan mengandung konflik kepentingan. MKMK juga menilai bahwa putusan tersebut tidak memiliki landasan hukum yang kuat dan tidak sesuai dengan semangat konstitusi.

- Prabowo kedapatan misuh pasca debat capres pertama. Prabowo kedapatan ngomong "ndasmu etik" di pertemuan internal partai Gerindra dan disinyalir menjurus ke salah satu capres lain.

Ucapan ini dinilai tidak pantas dan tidak etis, karena menunjukkan sikap tidak menghargai lawan politik dan tidak menghormati proses demokrasi. Ucapan ini juga menimbulkan spekulasi bahwa Prabowo tidak puas dengan hasil debat dan merasa kalah.

- Gibran diduga beberapa kali melanggar aturan kampanye di beberapa tempat. Gibran diduga melakukan kampanye di momen atau dengan cara yang dilarang KPU. Gibran diketahui membagi-bagikan susu (simbol kampanyenya) di kegiatan CFD Jakarta.

Gibran juga diduga telah mengerahkan perangkat desa di Ambon untuk melakukan kegiatan kampanye. Kedua hal ini dianggap telah menyalahi aturan/ketentuan kampanye KPU.

- Prabowo untuk kedua kalinya kedapatan misuh pasca debat capres kedua. Prabowo kedapatan ngomong "goblok (bodoh)" yang menjurus ke salah satu capres lain.

Ucapan ini tentu dinilai tidak pantas dan tidak etis, karena menunjukkan sikap tidak menghargai lawan politik dan tidak menghormati proses demokrasi. Ucapan ini juga menimbulkan kesan bahwa Prabowo tidak memiliki argumentasi yang kuat dan hanya mengandalkan emosi.

- Gibran meledek Mahfud dengan lagak mencari jawaban di debat kedua cawapres. Ini dinilai berlebihan dan tak layak dilakukan oleh calon pemimpin negara. Gibran menirukan gerak-gerik mencari sesuatu dan mengatakan bahwa dia sedang mencari jawaban Mahfud.

Aksi ini dinilai tidak etis, karena menunjukkan sikap tidak menghormati lawan politik dan tidak menghargai proses demokrasi. Aksi ini juga menimbulkan kesan bahwa Gibran tidak memiliki visi-misi yang jelas dan hanya mengandalkan gimik semata.

Dari poin-poin di atas, terlihat jelas alasan kenapa Prabowo dan Gibran terus digulung masalah etika. Keduanya dianggap tidak menunjukkan etika dan adab yang seharusnya dimiliki oleh calon pemimpin negara. Mereka dinilai tidak mampu menjadi suri tauladan bagi rakyat dan malah menjadi contoh buruk bagi masyarakat.

Mari kita jadi pemilih kritis dalam menentukan calon pemimpin. Jangan mudah terpengaruh oleh janji-janji manis atau hinaan-hinaan murahan. Lihatlah track record, kinerja, dan program-program yang ditawarkan oleh masing-masing paslon.

Semoga Indonesia mendapatkan Presiden dan Wakil Presiden yang benar-benar pantas. Semoga Indonesia menjadi negara yang maju, adil, dan sejahtera.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun