Mohon tunggu...
Bagaskara
Bagaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia

Hanya seseorang yang gemar membaca dan gemar menumpahkan ide serta gagasannya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Runtuhnya Citra Gemoy Prabowo, 2 Kali Debat 2 Kali Misuh

12 Januari 2024   23:01 Diperbarui: 21 Januari 2024   12:47 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun turut merespons peristiwa ini. Bawaslu mengatakan bahwa umpatan yang dilontarkan Prabowo bisa saja masuk pidana.

"Tentang menghina ya? Bisa dijerat (Pasal 280 UU Pemilu)," kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, ditemui di kantor Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (10/1/2024). (Dikutip dari kompas.com)

Meskipun demikian, Bagja mengaku belum menerima temuan dugaan pelanggaran dari hasil pengawasan panitia pengawas pemilu (panwaslu) di tempat Prabowo berpidato dan melontarkan hinaan itu.
Bawaslu berjanji bakal memeriksa kasus ini seandainya ada laporan masuk. Menurutnya, ahli bahasa akan dimintai pendapatnya untuk menilai hinaan Menteri Pertahanan itu.

"Ya, jika ada laporan, kan. Panwas lapangan belum ada laporan ke kami," ujar Bagja. (Dikutip dari kompas.com)

Koalisi Indonesia Adil Makmur (Paslon no.2) tentu harus segera mengevaluasi semua peristiwa ini. Karena memang, kata-kata yang diduga umpatan ini tampaknya kurang pantas dilontarkan oleh calon pemimpin publik, lebih lagi pemimpin sekelas presiden.

Jangan sampai kesan "sukar mengatur emosi" malah makin melekat di diri Prabowo. Citra gemoy yang selama ini digaungkan pun jangan sampai bertransformasi menjadi gemoysian atau gemoy (imut) tapi emosian.

Harapan Rakyat Indonesia

Semoga rakyat Indonesia bisa memilih dan mendapatkan pemimpin negeri yang pantas. Pemimpin yang tidak hanya gemoy, tapi juga bijak, santun, dan berwibawa. Pemimpin yang tidak hanya berani, tapi juga adil, jujur, dan bertanggung jawab. Pemimpin yang tidak hanya mengkritik, tapi juga memberikan solusi. Pemimpin yang bisa menghormati, mengayomi, dan menginspirasi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun