Dalam praktiknya, toleransi antar umat beragama berarti tidak hanya menahan diri dari diskriminasi dan kekerasan, tetapi juga aktif membangun dialog dan kerjasama. Hal ini bisa diwujudkan melalui berbagai cara, seperti mengikuti forum-forum dialog antar agama, terlibat dalam kegiatan sosial bersama, dan saling membantu dalam berbagai situasi. Pada penerapannya seperti ketika salah satu tempat ibadah mengadakan acara di hari besar agama tersebut, seluruh elemen yang ada disekitar tempat ibadah tersebut membantu, mulai dari menghormati hingga memberi prioritas jalan untuk digunakan para jamaah yang akan menghadiri acara tersebut, hal ini sangat mencerminkan konsep toleransiÂ
Dengan mengedepankan sikap toleran, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan harmonis. Perbedaan agama tidak lagi menjadi sumber konflik, tetapi justru menjadi kekayaan yang memperkaya kehidupan kita. Mari kita terus memperkuat toleransi antar umat beragama, demi masa depan yang penuh kedamaian dan saling pengertian.
Penelitian ini hanyalah sebagian kecil dari artikel yang membahas tentang toleransi, oleh karena itu untuk pengkajian lebih jauh hendaklah membaca dari buku-buku yang membahas tentang toleransi antar umat beragama yang ada di sekitaran Masjid Agung Jami' dan Gereja GPIB Immanuel.
DAFTAR PUSTAKA
Alfi Sihati, Anisa Nur Rohmah, Siti Masturoh, & Mardaty Rauv. (2022). Kebhinekaan dan Keberagaman (Integrasi Agama di Tengah Pluralitas). Jurnal Inovasi Penelitian, 2(9), 2945--2947.
Rifki Rosyad, M.F. Zaky Mubarok, M. Taufiq Rahman, & Yeni Huriani. (2021). Toleransi Beragama dan Harmonisasi Sosial (M. Taufiq Rahman, Ed.). Lekkas
Dwi Ananta Devi. (2019). Toleransi Beragama. Alprin.
Saifuddin, Lukman Hakim. 2019. Moderasi Beragama. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RIÂ
Nurcholis Madjid. (2018). Indonesia Kita (Vol. 3). Gramedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H