Mohon tunggu...
Bagas Asmara
Bagas Asmara Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

Only teenagers like movies.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pengalaman Pertama Kali Membuat Film Dokumenter

26 Juli 2023   06:00 Diperbarui: 26 Juli 2023   06:15 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar 2. Melakukan Kegiatan Keseharian Narasumber (Dokpri)
Gambar 2. Melakukan Kegiatan Keseharian Narasumber (Dokpri)

Pada akhirnya kita masuk ke tahap produksi film selama proses produksi berlangsung, dilakukan pengambilan gambar tentang kegiatan sehari-hari Sampan dan Andi. 

Selain itu kami juga melakukan pengambilan gambar kegiatan Sampan dan Andi bersama Paguyuban Reog Sepuh serta pengambilan gambar wawancara bersama Sampan,Andi dan Rido untuk sebagai subjek dalam film dokumenter ini juga dilakukan selama produksi. Semua pengambilan gambar dilakukan menggunakan kamera mirrorless Sony A6000 dan Canon M50. 

Saat pengambilan gambar kami menggunakan beberapa Teknik yaitu long shot, medium shot, dan close up, dalam proses produksi kami juga mengumpulkan file vidio dokumentasi Jathil Lanang grup Reog Sepuh dari arsip tim multimedia yang ada di Desa Bedingin ini untuk dijadikan footage tambahan. Setelah proses produksi selesai kami melakukan pendataan dengan melihat kembali hasil pengambilan gambar dan footage.

Gambar 3. Proses Pengambilan Gambar selama Produksi (Dokpri)
Gambar 3. Proses Pengambilan Gambar selama Produksi (Dokpri)

Setelah proses produksi selesai dilakukan selanjutnya adalah proses editing film. Dalam Proses editing film terbagi dalam dua tahap, yaitu tahap off-line dan tahap on-line. 

Pada tahap off-line, editor melakukan proses rough cut atau penyuntingan dan penyusunan materi sesuai dengan editing script yang telah dibuat. Setelah semua materi tersusun secara kasar maka dapat terlihat bagaimana alur cerita pada film dokumenter, sampai akhirnya memasuki final cut. 

Setelah tahap editing off-line selesai, maka selanjutnya memasuki tahap editing on-line. Pada tahap ini editor akan melakukan colour grading, sound effect, dan rendering. 

Pada proses rendering, semua materi yang telah melawati seluruh proses editing akan di export ke dalam bentuk format MP4 dengan resolusi 1920x1080 kualitas HD.

Untuk mendistribusikan film ini kepada penonton luas, kami mengunggah film ini melalui channel youtube kami yang bernama Swa Suara. Alasan kami memilih youtube sebagai media distribusi karena dapat menjangkau penonton yang sangat luas. 

Selain itu, kami juga mengikutkan film ini ke festival film dokumenter dengan tujuan mengedukasi masyarakat Ponorogo dan masyarakat luar Ponorogo tentang keberadaan jathil Lanang ini. Selama proses pembuatan film dokuemnter ini kami juga di dukung oleh prodi Ilmu Komunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun