Mohon tunggu...
Bagas Ardika Prakasa
Bagas Ardika Prakasa Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Percobaan yang Sukses

12 November 2020   23:10 Diperbarui: 12 November 2020   23:24 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sudah terpikirkan hingga menuju ke arah yang lebih jauh, namun hanya sekedar angan dan mimpi yang mungkin sulit terealisasi. Hal itu cukup menggambarkan, Yap, sejak kelas 2 SD tidak tahu kenapa pikiran ini sudah melanglang jauh entah kemana. 

Sempat bermimpi suatu saat nanti ingin mengikuti suatu perlombaan di bidang akademik tentunya, hanya karena saat itu nilai pelajaran cukup tinggi. Gila juga aku, seumurku sudah memikirkan hal itu yang sangat berbanding terbalik dengan pikiran teman sebayaku. Tapi coba jadikan keinginan saja, entah kedepannya bagaimana? Tidak apa kan? Tidak ada yang tahu juga, makanya aku sendiri waktu itu sudah memulai yang namanya les calistung (membaca, menulis, berhitung).

Di bangku SD, aku terkenal sangat pendiam. Tidak hanya SD barangkali SMP pun masih sama namun sedikit lebih terbuka. Aku merasa sih saat SMA ini perubahan karakter pribadiku jauh lebih berubah dari sebelumnya. Hingga angan yang ku bahas tadi, terjawab saat aku menginjak masuk SMA. Tidak percaya sih bisa seperti ini, namun itu memang terjadi dan puji syukur telah merasakan bagaimana itu semua terlaksana.

Sekarang aku menilik ke belakang kembali, perjuangan dari titik tidak bisa apa-apa hingga sekarang dapat memperoleh pengalaman yang sangat berharga. Pikiranku sejak SD entah kenapa tertanam ingin mengikuti sebanyak-banyaknya perlombaan di bidang akademik tanpa mengesampingkan bidang non-akademik. Terutama aku sangat menyukai matematika, ya walaupun sampai saat ini masih banyak materi yang belum aku kuasai, perlahan setidaknya hal itu terus kupelajari. 

Sampai-sampai dari SD aku mengikuti calistung, untuk memperdalam ilmu sedari kecil. Dari tidak mengerti apa-apa menjadi mengerti apa-apa. Dan syukurnya saat kelas 2 mendapati rangking serta makin semangat lah untuk terus mencoba meraih salah satu bagian mimpiku ini. Di kelas 3 berlanjut dan puji syukur juga rangking ku masih tetap dipertahankan dan saat itu pula mulai lah aku mencoba peruntungan. Terdapat perlombaan yang dimana aku mendapati sebagai yang kedua. Pengalaman pertamaku sekaligus mendapat hasil terbaik rasanya itu? Ahh mantap.

Menginjak kelas 4, ada perlombaan lagi dan aku mewakilkan sekolah kembali untuk berpartisipasi di acara tersebut. Aku lupa lagi perlombaannya mungkin tidak salah lomba calistung namun tingkatan setara materi kelas 4 SD. Alhamdulilah mendapat sebagai yang pertama. 

Anganku saat kelas 2 secara berangsur berhasil terwujud dan meningkat lebih jauh. Puncaknya saat kelas 6 dan itu benar-benar mimpi yang selama ini aku inginkan. Yap, diadakan lomba Olimpiade Sains Nasional Sekolah Dasar (OSN-SD) dan sekali lagi aku terpilih untuk kembali mewakilkan sekolah dalam mengikuti bidang akademik tersebut. Bangga sudah pasti dan ucapan syukur tidak hentinya mengalir kepada sang pencipta. Usaha, kerja keras dan doa, mimpi untuk mengikuti itu terealisasi. 

Aku dan satu orang temanku membawa nama sekolah di seleksi OSN-SD kali ini di tingkat kecamatan yang pertama kali oleh kita berdua ikuti. Namun hasil tidak selalu apa yang kita harapkan, dan hari itu kita berdua belum bisa membawa kita sendiri dan nama sekolah melangkah lebih jauh ke tingkat berikutnya. Tetapi tak apa dari pengalaman lah kita belajar untuk terus memperbaiki dimana letak kesalahan kita serta mendapat hasil akhir yang diinginkan. 

Seperti apa kata pepatah, pengalaman adalah guru terbaik bagi kita untuk mencoba terus dalam mencari pelajaran agar berubah menjadi lebih baik lagi. Perlahan tapi pasti pengetahuan ku setidaknya semakin bertambah, soal-soal olimpiade tersebut memang sangat membantu untuk aku agar lebih giat belajar. Dan aku juga mendapat banyak sekali perkenalan dengan banyak orang yang mengungkapkan juga ini kali pertamanya dalam berpartisipasi di lomba tersebut.

Aku disini "Ingin prove it ke diri aku sendiri agar mindset ku tetap terjaga dan membuktikan jika ada orang yang mungkin gabisa, maka aku harus jadi orang yang pertama kali bisa dan jika orang itu bisa, maka aku pun harus bisa bahkan melebihinya."

Salah satu piagam berharga untuk aku lebih terpacu memperoleh kesempatan-kesempatan selanjutnya.

Menginjak SMP mungkin tidak banyak perlombaan yang aku ketahui terutama bidang akademik. Selama 3 tahun hanya fokus untuk mendapatkan ilmu dan belajar agar lulus masuk SMA "favorit". Kepribadianku di SMP masih sama yakni pendiam tanpa kata hingga sering dikatakan oleh temanku kalau aku ini "manusia kutub" karena memang aku irit dalam pembicaraan. Tetapi setelah kenal tidak seperti yang dibayangkan kok. Yah begitulah, di masa SMP dilaluiku dengan semangat namun sedikit kesal dengan tugas dan kerja kelompok yang hari demi harinya selama 3 tahun semakin banyak tanpa kenal waktu.

Dapatlah kelulusan setelah menempuh 3 tahun pembelajaran lamanya, walau tanpa mengikuti satu pun perlombaan bidang akademik namun, pencarian dan penguasaan materi masih tetap berlangsung. SEMANGAT LAH YA!!

Singkat cerita, kelas 10 bisa dijadikan sebagai tahunnya aku menurutku. Bagaimana tidak, aku mendapat banyak sekali pengalaman berharga dari sekian pengalaman berharga lainnya. Penguasaan materi ku tidak sia-sia aku pelajari. Saat itu sekolah membuat pengumuman adanya seleksi untuk berpartisipasi dalam OSN-SMA tingkat Kabupaten dan aku tanpa pikir panjang untuk mengikutinya. 

Setelah melewati berbagai bimbingan, hingga akhirnya aku menjadi salah satu siswa dari 3 orang yang terpilih mewakilkan sekolah. Di tempat perlombaan, perasaan campur aduk menghinggapi. Namun setelah selesai mengerjakan soal, perasaan itu semua luntur seketika. Setelah menerima pengumuman dan akhirnya puji syukur aku lolos ke babak berikutnya yakni menerima peringkat ke lima.

Di babak selanjutnya ini yakni provinsi aku sebisa mungkin tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah di depan mata. Sebelum hari-H pelaksanaannya, aku sudah mempersiapkan semaksimal mungkin, penguasaan materi lebih diperdalam, tak lupa do'a kedua orang tua. Dengan adanya pengalaman yang sudah diperoleh sebelumnya, aku menjadi terbiasa dalam menghadapi soal dan tidak terkesan panik serta terburu-buru. 

Namun sayangnya, hasil akhir yang memuaskan belum memihak. Tidak apa, aku sudah sangat senang mendapat pengalaman dan memberikan yang terbaik bagi sekolah tercinta ini. Di kelas 11 berlanjut, tetapi tetap belum beruntung. Yang tak lain tujuan aku ingin mengikuti banyak perlombaan tingkat apapun itu, agar aku memiliki mental yang kuat menghadapi persoalan lebih sulit kedepannya. Semoga ini menjadi kenangan tak terlupakan dan bisa menjadi suatu bahasan bermakna kelak ketika sudah berkuliah nanti.

Bukannya aku mengumbar yang membuat orang lain mengatakanku adalah seseorang yang pamer, sama sekali  tidak ada niatan seperti itu. Hanya ingin berbagi cerita yang sekiranya dapat menginspirasi. Orang lain tidak senang, biarkan. Teruslah mencoba dibarengi dengan ikhtiar dan do'a kepada Tuhan, tidak ada yang tidak mungkin jika kita semangat dalam berusaha. Percobaan berkali-kali, sukses kemudian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun