Ia berjalan dengan keadaan yag sangat memilukan,
Berharap ada Jawaban, berharap ada kebenaran.
Dia mencari Tuhan, dan segala kebenaran-Nya.
Sesekali berteriak, "di manakah Engkau Allah yang kurindukan?"
Kaki nya berdarah dan tidak ada kesakitan yang ia rasakan,
Ia lebih memilih mati kelaparan dengan keadaan tahu akan kebenaran.
"berapa lama lagi aku harus berjalan di padang tanpa air ini?" ucapnya dengan segala usaha,
"aku sudah menjadi gila, tubuh tidak terurus, jikalau pun mati sebagai jawabannya aku siap"
Pengembara dengan segala tuntutan hanya berjalan tanpa henti,
Mengharapkan kebenaran yang akan segera di dapatkan.
Tubuh sudah tidak mampu menopang lagi,