Mohon tunggu...
Bagas Adi Saputra
Bagas Adi Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teologi STAK-AW Pontianak

hobi membaca dan bicara dengan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Masih Terlalu Kecil

27 Februari 2024   22:29 Diperbarui: 27 Februari 2024   22:39 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terik matahari di bawah khatulistiwa membakar kulitku, aku tidak bisa menyangkal bahwa aku lelah jika harus bekerja dengan panas seperti ini, tetapi orang tuaku jelas tidak akan peduli terhadap hal-hal seperti itu.

"aku lelah" ucapku pada ayah dan ibuku.

Ayahku melirik tajam dan kemudian kembali menugal (menanam padi), dengan lirikan seperti itu jelas aku tidak bisa lagi membantah.

Dari kejauhan terlihat asap tebal dan kobaran api yang melahap rumput kering, aku mengamati dari kejauhan dan terus memperhatikan. Kemudian ayahku batuk sebentar seolah menyuruhku melanjutkan pembenihan padi, aku melanjutkan pekerjaan itu.

Tidak lama di pinggir ladang kami lewat empat  orang menggunakan jaket kulit berwarna hitam yang melihat ke arah kami.

"siapa?" tanyaku pada ibu

"tidak tahu" jawab ibu

Ayah berhenti menugal lalu mengamati ke arah empat orang tadi.

Orang-orang tersebut menuju pada asap pembakaran lahan di ladang milik om Nara, dia orang kampungku yang juga cukup dikenal baik oleh ayahku.

"kalian tunggu di sini" ucap ayahku yang kemudian meninggalkan pekerjaannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun