Sekarang pembahasan yang akan di sajikan kalii ini adalah kesadaran diri (self-awarness). Sebelum menggalih lebih dalam mengenai kesadaran diri, alangkah baiknya jika mengetahui pengertian dan macam-macam nya lebih dulu.Â
Pada umumnya kesadaran diri diartikan sebagai suatu perubahan tindakan dari yang buruk ke yang baik. Tetapi orang-orang menganggap itu sebagai hal yang biasa dan diremehkan, padahal bila di tinjau lebih jauh dapat berarti luas dan bukan hanya pada keadaan dua belah pihak atau lebih yang saling berselisih dan endingnya setelah ditelusuri sampai akhir berakhir salah satunya harus mengakui jika melakukan kesalahan.
Selanjutnya tertera pula macam-macam dari self-awarness:
1. Pemahaman diri (self-understanding).
Artinya representasi dari diri, substansi, dan isi dari konsep diri (Harter 2006).
2. Emosi emosi sadar diri (self-conscious emotoions).
Anak-anak harus mampu merujuk kepada dirinya sendiri dan menyadari dirinya sebagai sosok yang terpisah dari orang lain (Lewis 2002) contohnya, rasa bangga dan rasa malu.
3. Kesadaran diri (self-awarness).
Muncul karakter tersebut pada anak pada kisaran umur 18 bulan.
Memahami emosi, perubahan paling penting didalam perkembangan emosi masa kanak-kanak awal, anak-anak makin memahami suatu situasi dapat menimbulkan emosi tertentu, serta emosi dapat digunakan untuk memengaruhi emosi perilaku, serta emosi dapat digunakan untuk memengaruhi emosi orang lain (Cole dkk, 2009).
Dikutip dari LIFE-SPAN DEVELOPMENT, edisi ke 13 jilid 1, JOHN W.SANTROCK, penerbit ERLANGGA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H