SEMARANG -- (21/7), Isu lingkungan banyak kita temui akhir-akhir ini terutama terkait dengan sampah dan pengelolaannya. Pola pikir dan sikap masyarakat yang masih gemar membuang sampah semabarangan adalah salah satu faktor utamanya. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sekitar 60 % sampah di Indonesia adalah sampah organik yang bercampur dengan sampah anorganik.
Selain itu, masih disepelekan pula betapa berbahayanya limbah B3 salah satunya adalah minyak  bekas rumah tangga. Limbah minyak merupakan salah satu limbah yang banyak dibuang sembarangan serta menimbulkan pencemaran lainnya.
Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Magang Bersertifikat Kampus Merdeka (MBKM) berkontribusi dengan mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti MBKM Pejuang Muda Kementerian Sosial. Pejuang Muda Kementerian Sosial merupakan salah satu program Kementerian Sosial dalam pengentasan permasalahan sosial melalui proyek sosial.
Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang  mengikuti kegiatan MBKM Pejuang Muda Kementerian Sosial adalah Bagas Rindirindi (21) di Kota Salatiga. Bersama anggota Pejuang Muda Kota Salatiga,  menyusun suatu proyek sosial dalam pengolahan limbah anorganik cair (minyak jelantah) di Dusun Ngronggo, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.
Posisi Dusun Ngronggo yang berdekatan dengan TPA Ngronggo membuat warga setempat bekerja dalam pengelolaan sampah. Warga Dusun Ngronggo mengumpulkan sampah untuk dijual kembali kepada pengelola yang lebih besar. Akan tetapi untuk pengelolaan limbah cair terutama minyak jelantah belum tersedia. Maka dari itu Pejuang Muda Kota Salatiga berinisiati untuk melakukan sosialisasi pengelolaan limbah minyak jelantah menjadi barang bernilai ekonomis.
Dengan bantuan Pemerintah Kelurahan Kumpulrejo, Dinas Sosial, Bank Sampah Induk, serta RW setempat, Pejuang Muda Kota Salatiga menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pengelolaan limbah minyak jelantah menjadi barang bernilai ekonomis. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu ide bagi masyarakat Dusun Ngronggo dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah melalui pengelolaah limbah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H