Mohon tunggu...
Marini
Marini Mohon Tunggu... Buruh - Menulis itu hobi

Kuli tinta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Petualangan 11:11, Apa yang Kau Lihat?

12 November 2018   06:52 Diperbarui: 12 November 2018   09:12 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesudah mereka turun, dan kembali ke atas, mereka diserang oleh siluman. Mereka mati satu persatu. Kemudian jam kembali berdetak.

10 tahun berlalu, sang anak Galih pun tumbuh menjadi seorang pemuda yang menyukai petualangan dan alam. Terlebih ia sekarang adalah seorang mahasiswa tingkat menengah, sedang menyelenggarakan pameran fotografi bawah laut. Galih yang sedang pameran, ditanyai oleh seorang pengunjung museum, mengenai asal usul kecintaannya pada laut.

Galih menjelaskan bahwa dulu ibunya yang hilang sampai sekarang, adalah seorang aktivis konservasi alam yang menghilang saat sedang melakukan pekerjaannya. Satu-satunya peninggalan ibu Galih yang masih tersisa, adalah sebuah gelang etnis dengan simbol yang unik.

Malamnya, Galih mengalami mimpi buruk hingga terbangun. Saat mengambil minum, tanpa sadar jam menunjukkan jam 11:11. Tiba- tiba ia mengalami panggilan-panggilan gaib. Gelang etnik pemberian Ibunya terputus, salah satu pernak-perniknya menggelinding ke bawah meja tua. Galih berusaha mengambil pernak-pernik itu, dan menemukan sebuah peta.

Galih menghubungi kawan-kawannya, mereka adalah Martin, seorang pria tampan petualang; Ozan, yang ceroboh dan selalu ingin tahu; dan Vania, seorang gadis vlogger yang cantik. Galih menunjukkan peta itu. Mereka langsung bertujuan sama untuk menuju tempat yang ditunjukkan peta. Seketika itu juga mereka mempersiapkan diri untuk berangkat.

Galih, Ozan, Vania, Martin beranjak ke Tanjung Biru menggunakan mobil. Beberapa kali mereka berhenti di titik-titik sambil melihat pemandangan dan mengambil banyak foto. Tampak Vania melakukan pendekatan ke Galih, tapi Galih tidak meresponnya. Justru Martin yang melakukan pendekatan ke Vania, tapi Vania juga tidak meresponnya.

Akhirnya mereka sampai di sebuah cottage. Mereka disambut oleh orang lokal, RAMA. Cottage itu sepi, karena masih baru dibangun. Rama memberitahu bahwa ada bagian-bagian Tanjung Biru yang tidak boleh dimasuki. Rama melihat gelang Galih, dan memicingkan mata.

Malam saat purnama, Galih duduk sambil menatap perairan. Vania menghampirinya, dan Galih bercerita tentang ibunya. Saat itulah Martin melihat gemerlap di perairan. Ia tertarik menyelaminya. Ozan yang teringat ucapan Rama, berusaha mencegahnya. Tapi Martin sudah keburu lari dan menyelam.

Galih dan Vania langsung mengikutinya. Ozan yang takut sendirian di cottage, juga ikutan berangkat.

Di lokasi yang bercahaya tersebut, mereka melakukan diving. Pada saat menyelam, rombongan itu menemukan sebuah kapal yang karam di dekat sebuah palung. Mereka mengeksplorasi kapal itu, tidak tampak adanya jenazah siapa-pun, sekoci kapal itu hilang, talinya seperti dipotong dengan benda tajam.

Mereka menemukan sebuah pintu yang ganjil, seperti bekas dipalang, namun sudah dihancurkan. Mereka masuk ke dalam kapal, dan terkejut saat menemukan sesosok kerangka manusia di dalamnya. Di kerangka tersebut, dapat ditemukan artifak dengan symbol yang sama dengan gelang etnik milik Galih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun