Mohon tunggu...
Bazaruddin Ahmad
Bazaruddin Ahmad Mohon Tunggu... Guru - Berkaryalah

Pernah mengajar di homeschooling kak Seto Solo. Kini Mengabdikan diri di SMA N 1 Pulau Maya. Belajar untuk Menulis. j

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Ayah Dua Anak

6 November 2019   11:53 Diperbarui: 6 November 2019   12:04 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cintanya bukan lagi dengan pertanyaan "mau makan dimana sayang?"

Tapi telah berubah "Masihkah anak kita enggan  makan?"

Cintanya bukan masalah tujuan akhir pekan.

Tapi masalahnya uang belanja di akhir bulan.

Cintanya bukan tentang mengungkit cerita sang mantan.

Tapi perihal menidurkan anak dengan dongeng khayalan.

Cintanya tidak lagi dengan gombal dan rayuan.

Tapi dengan keringat dan bau badan.

Cintanya tak lagi soal mencari bahan pembicaraan.

Tapi bicara untuk mencari tambahan penghasilan.

Cintanya ayah dua anak tidak hanya mendamaikan perasaan diri sendiri.

Tapi mendamaikan perasan kakak beradik yang menangis semata karena ranting pohon yang jadi mainan.

Cintanya memang apa adanya

Tapi kadang menyembunyikan luka

Cintanya lugas tanpa basa-basi

Tapi kadang lupa berharganya ucapan selamat pagi dan kecupan di pipi.

Cintanya menyibak rahasia

mesk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun