Maka, dari metode spiritual inilah imam al-Ghazali mempunyai keyakinan bahwa akhlak bisa dirubah, dibentuk dan diarahkan ke arah yang baik. Akhlak bisa dikonstruksikan dan diorientasikan pada hal yang baik secara agama.
Tiga metode mencapai akhlak yang mulia
Imam al-Ghazali menjelaskan pencapaian akhla yang mulia dengan tiga metode ini:
Pertama, akhlak yang baik bisa dicapai melalui rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT. Kedua, dengan metode mujahadah (sungguh-sungguh dalam memerangi hawa nafsu) dan riyadhah (latihan diri secara terus-menerus). Metode mujahadah dan riyadhah ini dilakukan dengan berusaha keras dan membiasakan diri dengan perbuatan-perbuatan yang baik dan mulia. Ketiga, metode peniruan (taqlid). Ini metode yang paling rendah.Â
Metode ini didapatkan dengan cara memperhatikan orang-orang yang baik dan banyak bergaul sehingga bisa meniru akhlak atau tindakan yang baik tersebut. Karena, menurut al-Ghazali manusia secara alami itu suka meniru. Seseorang tanpa disadari bisa meraih kebaikan dan keburukan itu karena meniru kebiasaan orang lain.
Melalui pendidikan dan pelatihan rohani yang dijalankan secara konsisten, intensif dan kontinu, nilai-nilai moral dan akhlak yang baik pasti akan melekat dalam diri seseorang dan akan terbiasa berperilaku baik. Dengan demikian, aspek-aspek metode dalam pendidikan akhlak mulia bisa membantu manusia mencapai tujuan besarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H