Mohon tunggu...
Badrun Niam
Badrun Niam Mohon Tunggu... Peternak - Guru, Peternak dan Penggemar Sepakbola

Tulisan berasal dari pengamatan, pengalaman dan buku bacaan. | Happy Reading and Writing :) | Mari Berdikusi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mata Rantai Perubahan, Cara Menang Menghadapi Perubahan

23 Januari 2021   10:46 Diperbarui: 23 Januari 2021   10:52 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by Alexas Fotos (pexels.com)

Kita tau bahwa selama tahun 2020,perubahan akibat pandemi sangat signifikan. Jika dulu sekolah di gedung, sekarang harus via zoom. Jika dulu konser di panggung yang megah, sekarang harus lewat virtual yang kadang sinyal bisa jadi masalah. 

Sebenarnya, perubahan itu sangat diperlukan. Perubahan di era saat ini begitu cepat. Hanya yang mampu beradaptasi dengan perubahan yang akan bertahan dan menang. Perubahan itu memiliki rumus sederhana:

Dokpri
Dokpri
Ide : berkaitan dengan apa saja yang perlu dilakukan, apa yang bisa kita lakukan, mimpi apa yang akan kita wujudkan dan sebagaimya.
Amal : Berkaitan dengan eksekusi, praktek dan menuntaskan segala macam rencana yang dibuat
Orang: Berkaitan dengan siapa saja yang bekerja mewujudkan ide itu

Rumus tersebut bisa juga diaplikasikan pada diri sendiri. Untuk menggapai impian hidup kita, melakukan perubahan hidup yang lebihh baik dari sebelumnya. Misal, mau masuk kampus impian, mau segera lulus kuliah, ingin membangun bisnis, ingin masuk ke perusahaan idaman dan sebagainya. Apapun mimpi kita, harus ada perubahan dari sebelumnya. 

"Power Rangers saja harus BERUBAH untuk mengalahkan musuh yang datang. Kita pun harus demikian!"

Mengapa ada tanda kali di rumus tersebut? Karena jika ada salah satu unsur saja yang tidak ada alias nol, maka perubahan itu tidak akan terjadi. Maka dari itu idenya harus ada, praktiknya juga ada, orangnya juga harus ada. Minimal diri sendiri yang bergerak, jika ingin membuat perubahan lebih baik. 

Lalu bagaimana menyikapi perubahan yang ada di luar diri kita? Menyikapinya adalah dengan mengenal mata rantai perubahan. 

Berikut mata rantai perubahan:

Mata Rantai Perubahan (Dokumentasi Pribadi)
Mata Rantai Perubahan (Dokumentasi Pribadi)

Pola Pikir

Setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda saat melihat sesuatu. Pemikiran ini biasa disebut dengan mindset. Ada orang yang memiliki pemikiran terbuka, ada pula yang tertutup. Orang yang terbuka cenderung fleksibel dan mau mendengarkan atau menyimak dulu sebelum menerima perubahan yang ada. Sedangkan orang berpemikiran tertutup cenderung tidak mau menerima perubahan. Ia berpegang teguh dengan apa yang diyakininya tanpa mau mendengarkan atau menyimak dahulu. Pola pikir  tersebut akan menentukan sikap atau pengambilan keputusan dalam menghadapi situasi

Sikap 

Pengambilan keputusan atau sikap tercermin dari pola pikir. Orang yang memiliki pola pikir terbuka akan perubahan, pada umumnya memiliki sikap yang tenang, kalem dan berhati-hati. Memahamai secara rinci apa yang terjadi.  Ia tak akan mudah mencari kambing hitam. Lebih sering introspeksi diri, menelaah, mengevaluasi dan merumuskan solusi. Berbeda dengan yang pola pikirnya tertutup biasanya akan lebih sering menyalahkan orang. Merasa diri sendiri paling benar. Jika khilaf, gengsi minta maaf. Jika salah, enggan mengakui kesalahan. Nah, sikap yang ia miliki akan terwujud dalam tindakan.

Tindakan

Ada sebuah kisah menarik. Sekelompok ibu-ibu sedang asyik ngobrol, makan mi ayam bersama. Saat makanan dihidangkan tiba-tiba dari atas ada ekor cicak jatuh ke salah satu mangkok kuah mi ayam yang terpisah. Sontak itu membuat ibu-ibu tersebut berteriak. Ada yang menjauh, ada yang naik kursi, hingga ada yang tersandung jatuh. Mereka merasa jijik dan geli melihat ekor yang bergerak-gerak dalam kuah. Salah satu ibu di antara mereka memberanikan diri untuk mengambil ekor tersebut dengan sumpit, memasukkannya ke dalam tisu dan membuangnya ke tempat sampah. Masalah selesai !. 

Cukup dengan satu tindakan sederhana, masalah teratasi dengan cepatnya. Masalah utama adalah ibu-ibu yang lain tak berani bertindak karena ia bersikap takut dan jijik dengan kondisi yang muncul tiba-tiba. Padahal tinggal ambil dan buang saja, hanya teriak-teriak saja tak menyelesaikan masalah yang ada. 

Jadi, tindakan sekecil apapun asalkan itu mengarah ke kebaikan, bisa menuntaskan masalah atau menuju ke impian kita. Lakukan saja.

Kebiasaan 

Kebiasaan tercipta dari tindakan yang terus-menerus dilakukan. Contoh kecil saja, jika setiap hari kita selalu berusaha untuk datang terlebih dahulu jika janjian, maka tepat waktu akan menjadi kebiasaan kita. Jika kita sering menyepelekan waktu yang ada, maka kita bisa memiliki kebiasaan telat-telatan. Jadi kebiasaan kita tercermin dari tindakan yang kita lakukan sehari-hari. Maka dari itu kita harus melakukan tindakan yang baik setiap hari, agar muncul kebiasaan yang baik.

Karakter

Kebiasaan seseorang akan membentuk karakternya di kemudian hari. Jika kita memiliki kebiasaan tepat waktu, maka kita akan memiliki karakter disiplin. Jika kebiasaan telat-telatan, maka bisa memiliki karakter yang tidak amanah. Jika kebiasaan kita berpikiran positif, maka karakter yang muncul adalah sabar, pemaaf dan ikhlas. Jika kebiasaan kita berprasangka negatif, maka karakter yang muncul adalah pendendam, dengki dan bisa adu domba. 

Maka dari itu penting bagi kita untuk membangun kebiasaan yang baik, agar karakter yang kita miliki cenderung baik dan dapat diterima di masyarakat.

Nasib

Karakter yang kita miliki akan dirasakan dan dinilai oleh orang lain yang berinteraksi dengan kita. Dalam interaksi tersebut, mungkin ada karakter kita yang disukai atau sebaliknya. Karena selera dan kebutuhan orang juga berbeda-beda, maka itu berdampak pada nasib kita. Apakah kita diterima atau malah dikucilkan dan tak dianggap keberadaannya. 

Sama halnya saat berbisnis. Dalam bisnis kita dilihat dan dinilai oleh rekan bisnis kita dari segi karakter dan kemampuan. Apabila karakter kita cocok dengan mereka, maka nasib bisnis kita akan lancar.  Begitu pula sebaliknya.

Namanya juga nasib, pasti juga berubah-ubah keadaannya. Kadang posisi kita di atas, kadang juga terpuruk di bawah. Hal tersebut akan memengaruhi pola pikir kita. Pola pikir kita akan diuji, apakah tetap belajar dan tak puas diri ketika di atas? Ketika di bawah, apakah mampu bertahan dan memperbaiki agar bangkit lagi? 

POLA PIKIR tersebut akan menciptakan SIKAP apa yang diambil. Lalu sikap itu diterjemahkan dalam bentuk TINDAKAN. Tindakan yang berulang-ulang akan menciptakan KEBIASAAN. Kebiasaan yang sudah terlatih akan menciptakan KARAKTER dan menentukan NASIB. 

Mata Rantai perubahan itu terus berputar. Hanya orang yang adaptif yang mampu bertahan untuk terus maju dan tak gentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun