Mohon tunggu...
Badrun Niam
Badrun Niam Mohon Tunggu... Peternak - Guru, Peternak dan Penggemar Sepakbola

Tulisan berasal dari pengamatan, pengalaman dan buku bacaan. | Happy Reading and Writing :) | Mari Berdikusi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mata Rantai Perubahan, Cara Menang Menghadapi Perubahan

23 Januari 2021   10:46 Diperbarui: 23 Januari 2021   10:52 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mata Rantai Perubahan (Dokumentasi Pribadi)

Sikap 

Pengambilan keputusan atau sikap tercermin dari pola pikir. Orang yang memiliki pola pikir terbuka akan perubahan, pada umumnya memiliki sikap yang tenang, kalem dan berhati-hati. Memahamai secara rinci apa yang terjadi.  Ia tak akan mudah mencari kambing hitam. Lebih sering introspeksi diri, menelaah, mengevaluasi dan merumuskan solusi. Berbeda dengan yang pola pikirnya tertutup biasanya akan lebih sering menyalahkan orang. Merasa diri sendiri paling benar. Jika khilaf, gengsi minta maaf. Jika salah, enggan mengakui kesalahan. Nah, sikap yang ia miliki akan terwujud dalam tindakan.

Tindakan

Ada sebuah kisah menarik. Sekelompok ibu-ibu sedang asyik ngobrol, makan mi ayam bersama. Saat makanan dihidangkan tiba-tiba dari atas ada ekor cicak jatuh ke salah satu mangkok kuah mi ayam yang terpisah. Sontak itu membuat ibu-ibu tersebut berteriak. Ada yang menjauh, ada yang naik kursi, hingga ada yang tersandung jatuh. Mereka merasa jijik dan geli melihat ekor yang bergerak-gerak dalam kuah. Salah satu ibu di antara mereka memberanikan diri untuk mengambil ekor tersebut dengan sumpit, memasukkannya ke dalam tisu dan membuangnya ke tempat sampah. Masalah selesai !. 

Cukup dengan satu tindakan sederhana, masalah teratasi dengan cepatnya. Masalah utama adalah ibu-ibu yang lain tak berani bertindak karena ia bersikap takut dan jijik dengan kondisi yang muncul tiba-tiba. Padahal tinggal ambil dan buang saja, hanya teriak-teriak saja tak menyelesaikan masalah yang ada. 

Jadi, tindakan sekecil apapun asalkan itu mengarah ke kebaikan, bisa menuntaskan masalah atau menuju ke impian kita. Lakukan saja.

Kebiasaan 

Kebiasaan tercipta dari tindakan yang terus-menerus dilakukan. Contoh kecil saja, jika setiap hari kita selalu berusaha untuk datang terlebih dahulu jika janjian, maka tepat waktu akan menjadi kebiasaan kita. Jika kita sering menyepelekan waktu yang ada, maka kita bisa memiliki kebiasaan telat-telatan. Jadi kebiasaan kita tercermin dari tindakan yang kita lakukan sehari-hari. Maka dari itu kita harus melakukan tindakan yang baik setiap hari, agar muncul kebiasaan yang baik.

Karakter

Kebiasaan seseorang akan membentuk karakternya di kemudian hari. Jika kita memiliki kebiasaan tepat waktu, maka kita akan memiliki karakter disiplin. Jika kebiasaan telat-telatan, maka bisa memiliki karakter yang tidak amanah. Jika kebiasaan kita berpikiran positif, maka karakter yang muncul adalah sabar, pemaaf dan ikhlas. Jika kebiasaan kita berprasangka negatif, maka karakter yang muncul adalah pendendam, dengki dan bisa adu domba. 

Maka dari itu penting bagi kita untuk membangun kebiasaan yang baik, agar karakter yang kita miliki cenderung baik dan dapat diterima di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun