Sebelum Anda membaca lebih jauh, saya sampaikan bahwa ini semua adalah pendapat saya secara pribadi. Sehingga tingkat subyektivitas lumayan tinggi. Mohon maaf, hanya berbagi referensi tentang apa yang saya alami dan amati. Jadi jika ada yang tak setuju, itu hal wajar setiap orang berhak berpendapat sesuai argumen yang dimiliki.
Oke lanjut ya. :)Â
*Sepenggal kisah
Saya merupakan lulusan dari salah satu SMA di kota Cepu, Blora pada tahun 2013. Saya terlahir dari keluarga petani sederhana di sebuah desa. Selain itu, kebanyakan dari kerabat saya (kakak, bibi, sepupu) dan tetangga sekitar merupakan guru SD. Sehingga secara tidak langsung saya terpengaruh untuk mengambil jurusan Pendidikan Guru SD (PGSD) juga.Â
Waktu saya dipanggil dan berdiskusi dengan salah satu guru BK secara empat mata, akhirnya saya disarankan untuk mengambil pendidikan kimia saja. Untuk kampusnya disarankan keluarga di UNNES karena banyak kerabat di Semarang.Â
Di tahun itu seleksi ada 3 jalur, yaitu SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri. Singkat cerita, karena tidak lolos jalur SNMPTN, saya mengikuti tes SBMPTN di UNNES Semarang. Alhamdulillah, akhirnya lolos juga dan  diterima sebagai mahasiswa Pendidikan Kimia di UNS Solo.
Lho kok bisa?
Berikut penjelasannya sekaligus tips memilih kampus versi saya.
1. Temukan Passion
Tips ini mungkin terdengar klasik. Tapi bagi saya ini sangat penting, karena proses saat kuliah lebih melelahkan daripada saat proses seleksi masuk kuliah. Saat kuliah dibutuhkan kurang lebih 4 tahun untuk program Sarjana.Â